Waingapu.Com – Keluarga besar Hore Labo (33) di Kampung Sodana, Desa Laboya Dete, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, mendesak Pemerintah Pusat mempertanyakan dan meminta kejelasan penyebab kematian Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu. Harapan itu dikemukakan keluarga besar almarhumah paska jenazahanya tiba di Pulau Sumba Sabtu (26/8/2023) malam kemarin.
Keluarga Hore Labo menduga keras almarhumah merupakan korban TPPO atau Human Trafficking. Hal itu menyusul putusnya komunikasi korban dengan keluarganya sejak 2017 silam.
Terkait dengan penyebab kematian korban kata Nathan, pihak keluarga masih dalam tanda tanya besar. Namun menduga kuat almarhumah merupakan korban TPPO atau Human Trafficking. Karena itu keluarga menaruh harap lembaga pegiat anti TPPO juga pemerintah mengungkap sebab kematian dan bahkan berupaya untuk mengurus dan mendapatkan hak korban.
“Kami keluarga tahunya paspornya mati sejak 2016, dan sejak 2017 tidak pernah ada kontak dengan keluarga lagi. Padahal biasanya korban selalu memberikan bantuan pada keluarga di kampung. Tiba – tiba saja dapat khabar dari Polisi bahwa saudari kami meninggal dunia di Penang Malaysia. Kami minta kejelasan sebab kematian juga hak – hak saudari kami ini,” ungkap Nathan Agu Ate, sepupunya mewakili asa keluarga almarhuma ketika dihubungi via ponselnya, Minggu (27/8/2023) siang lalu.
Sebelumnya jenazah Hore Labo, tiba dalam peti mati yang dikirimkan dari Kupang menggunakan jasa KM Sabuk Nusantara 90, Sabtu (26/8/2023) sekira pukul 16.30 WITA. Jenazah tiba di Pelabuhan Waingapu lalu dibawa dengan ambulans yang difasilitasi P4MI ke kampung Sodana, Lamboya.
“Terima kasih pada Tuhan serta semua pihak yang telah bantu kami keluarga untuk pemulangan jenazah saudari kami ini hingga tiba di rumahnya di Sodana sekitar jam 8 malam kemarin,” jelas Nathan.
Kepulangan jenazah korban, sebut Nathan karena keterlibatan beberapa pihak terkait diantaranya PADMA, KBRI, BP2MI, P4TKI Sumba, juga lembaga maupun perorangan sperti halnya saudari Tina, rekan sesama PMI di Penang Malaysia yang rela menggadaikan gajinya untuk menanggulangi pengeluaran bisaya guna pengurusan pemulangan jazad saudarinya Hore Labo. (ion)