Waingapu.Com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur, NTT terus menggencarkan penanganan stunting. Penurunan angka stunting itu melibatkan sejumlah komponen pemerintah, swasta dan masyarakat.
Bentuk keseriusan dalam pengananan angka stunting itu salah satunya dengan digelarnya rapat percepatan penurunan angka stunting di Aula Setda, Senin (15/5/2023) lalu. Rapat dipimpin oleh Wakil Wakil Bupati, David Melo Wadu yang juga sebagai ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan dihadiri oleh seluruh stake holder mulai dari tingkat Kabupaten hingga tingkat Desa/Kelurahan.
Dalam kegiatan itu David Melo Wadu menguraikan bahwa TPPS yang merupakan tim konvergensi intervensi stunting yang juga melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari 188 tim yang tersebar pada 156 Desa/Kelurahan.
“TPK yang tersebar pada 156 Desa dan Kelurahan itu terdiri dari 3 orang tiap timnya yang mana di dalamnya ada 1 tenaga bidan selaku koodinator, 1 dari Tim Penggerak PKK dan 1 orang kader KB,” jelas David.
Dikesempatan yang sama David menegaskan, sasaran utama dari pelaksanaan penurunan stunting yakni pada kelompok remaja, calon pengantin dan calo pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui serta anak usia 0 sampai 59 bulan. Hal mana sebut dia mengacu pada amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI) Tahun 2021 – 2024.
“Pemkab Sumba Timur bertanggungjawab menurunkan prevalensi stunting sesuai target nasional yakni 14 persen. Sementara berdasarkan data penimbangan dan pengukuran yang dilakukan bulan Februari 2023, Kabupaten Sumba Timur telah mencapai 13,3 %,” papar David.
Selain itu David juga menjabarkan target yang ditetapkan Gubernur NTT untuk menekan angka stunting pada kisaran 10 % . Yang mana target itu, sebut dia telah disepakati oleh Gubernur dan para Bupati se-NTT.
“Angka 10 persen itu diharapkan dapat kita capai pada penimbangan dan pengukuran di bulan Agustus 2023 mendatang,” tandasnya sembari menekankan realisasi target dimaksud bisa digapai jika ke depankan sinergitas dan soliditas seluruh stake holder.
Adapun Gerakan konvergensi stunting yang telah dicapai Kabupaten Sumba Timur sejak tahun 2019 hingga bulan Februari 2023 menunjukkan kemajuan dari 27,1 % turun menjadi 21,5 % di tahun 2020. Dan pada tahun 2021 turun lagi menjadi 19,1%. (ion)