Penganut Marapu – Sumba Sudah Toleran Sejak Masa Lampau

oleh
oleh
Diskusi Toleransi Agama

Waingapu.Com – “Penganut aliran kepercayaan Marapu di Pulau Sumba sudah mengenl dan mempraktekan toleransi sejam masa lampau. Jika tidak demikian, tentulah agama – agama yang ada di Pulau Sumba tidak akan berkembang seperti sekarang ini. Jadi kehidupan bertoleransi, saling hormat antar pemeluk agama dan aliran kepercayaan sudah dikenal orang Sumba, sejak masa lalu. Toleransi tak sebatas kata dan kalimat, namun oleh penganut Marapu mengedepankannya dengan perilaku dalam kehidupan sehari – hari,” jelas Umbu Remi, kepada media ini, beberapa saat pasca menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Dialog Kebangsaan bertajuk “Peran Agama – Agama Dalam Menenun Kerukunan Bangsa Pasca Pemilu” yang dihelat di pelataran Masjid Agung Al Jihad, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Rabu (29/05) petang lalu.

Baca Juga:  Di Katiku Luku: Relawan Save Sumba Distribusikan Bantuan

Sebelumnya dalam materinya, Umbu Remi yang hadir dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua Marapu – Sumtim itu memaparkan, hingga kini jika dikomposisikan menurut Agama atau Aliran Kepercayaan yang dianut warga Sumtim, penganut Marapu berada dalam posisi kedua setelah penganut Kristen Protestan. “Ini yang menjadikan penganut Marapu punya hak dan kewajiban yang setara untuk tumbuh dan berkembang, dan juga untuk mendapatkan akses dan peran yang sama dalam berbagai aspek kehidupan sebagai anak Bangsa,” tandasnya sembari menambahakn, jjika merujuk data Sumtim dalam angka tahun 2014, penganut Marapu di Sumtim mencapai 33.939 jiwa dari total jumlah penduduk Sumtim.

Diskusi Toleransi Agama

Dialog yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Badan Pengurus Daerah (BPD) Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi di Indonesia (Peruati) itu juga menghadirkan Prof. Syafiq A. Mughni, M.A, Ph. D, Utusan Khusus Presiden Untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban. Dalam kesempatan itu, Prof. Syafiq menyatakan kekagumannya akan toleransi antara umat bergama dan penngaut aliran kepercayaan di Sumtim. Dia juga mengaku takjub begitu mendengar informasi dan pemaparan yang disampaikan Wakil Bupati juga Pendeta Alfred Djama Samani, selaku ketua FKUB Sumtim seperti sepak bola dan aneka kompetisi olah raga antar umat beragama yang sudah digelar sejak bertahun – tahun lalu.

Baca Juga:  Dalam Keterbatasan, Santi & Shinta Kembar Hyrdocephalus Dirawat

Adapun dialog dengan moderator Pendeta Aprissa Tanarau itu, dibuka oleh Wakil Bupati Sumtim, Umbu Lili Pekuwali dan juga dihadiri oleh anggota Forkompimda diantaranya, Ketua Pengadilan Negeri Waingapu, Richard E. Basuki, Dandim 1601, Letkol (Inf) Johan Antony P. Marpaung. Sejumlah tokoh linas agamadann aliran kepercayaan juga hadir dalam dialog yang berlangsung dalam suasana kehangatan dan keakrapan itu. Keharmonisan itu kian kental seiring dengan digelarnya buka puasa dan santap malam bersama di pelataran masjid terbesar di Pulau Sumba itu. (ion)

Komentar