Waingapu.Com – Progres positif terjadi dalam proyek preservasi jalan nasional di Pulau Sumba, NTT. Kegiatan pekerjaan di lingkup Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Timur (BPJN Wilayah NTT) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Prov. NTT, PPK 1.3 NTT dan PPK 1. 4 realisasinya justru diatas dari target yang dicanangkan.
Di lingkup PPK 1.3, sebagaimana dijelaskan oleh Robert Dacosta ada 2 paket pekerjaan yang dilaksanakan. Keduanya yakni Preservasi Jalan Batas Kota Waikabubak-Batas Kabupaten Sumba Timur dan Preservasi Jalan Waikelo-Kota Waikabubak. Kedua paket pekerjaan itu dipercayakan pada 2 kontraktor lokal Pulau Sumba yakni PT Mitra dan PT Adisti Indah.
“Progres pekerjaan positif, realisasinya di atas prediksi untuk kedua paket preservasi itu. Pada proyek Preservasi Jalan Batas Kota Waikabubak-Batas Kabupaten Sumba Timur mencapai 77,881% dari rencana 52,679 % dengan deviasi +25,202%,” jelas Rober pada wartawan di Waikabubak, Senin (5/8/2024) siang lalu.
Untuk Preservasi Jalan Waikelo-Kota Waikabubak, lanjut Robert memaparkan, target atau rencana awalnya sebesar 89,785 % ternyata realisasinya 96,083 persen dengan deviasi +6,298 persen. Data-data itu sebut dia sesuai dengan kondisi sampai dnegan Minggu (4/8/2024) lalu.
Kedua proyek ini sumber dananya dari APBN masing-masing sebsar lebih dari Rp8 miliar untuk Preservasi Jalan Batas Kota Waikabubak-Batas Kabupaten Sumba Timur. Targetnya sepanjang 42,93 kilometer. Sementara untuk Preservasi Jalan Waikelo-Kota Waikabubak menelan dana APBN sebesar lebih dari Rp2,6 miliar dengan targetnya sepanjang 26,88 kilometer.
Adapun untuk Preservasi Jalan Batas Kota Waikabubak-Batas Kabupaten Sumba Timur, jelas Robert terdiri dari kegiatan penanganan longsoran. Pekerjaan ini mencakup longsoran pada lereng dengan menggunakan kontruksi bronjong atau penanganan bronjong sepanjang 70 meter. Khusus untuk itu terbagi dalam 2 segmen yakni segmen 1 sepanjang 50 meter dengan tinggi 11 meter dari dasar sungai dan segmen 2 sepanjang 20 meter dengan tinggi 11 meter dari dasar sungai.
“Ada juga pemeliharaan rutin yang mencakup kegiatan penambalan lubang pada badan jalan menggunakan campuran aspal panas, pekerjaan marka jalan, perbaikan pasangan batu dan drainase, dan penggantian gorong-gorong,” timpalnya.
“Selain pekerjaan kegiatan rutin juga ada kegiatan penanganan pelapisan ulang atau overlay yang mencakup kegiatan pelapisan ulang menggunakan lapis tipis beton aspal B gradasi Kasar sepanjang 1,00 kilometer dan kegiatan pelapisan ulang menggunakan Laston Lapis Aus atau AC-WC, terpasang sepanjang 400 meter,” papar robert menjelaskan terkait proyek preservasi jalan itu.
Di kesempatan terpisah, Selasa (6/8/2024) Siprianus Fahik, selaku PPK 1.4 pada Satker BPJN Wilayah NTT menjelaskan, terdapat kegiatan dalam 1 paket preservasi.
“ Preservasi Jalan Batas Kabupaten Sumba Timur – dalam Kota Waingapu. Progresnya sampai sekrang 90 % persen dari rencana 60% . Pekerjaannya terdiri dari pemeliharaan badan jalan dengan melakukan aspal pada lapisan yang retak dan berlubang atau petching dan sebagian perbaikan saluran dan pasangan batu pada beberapa titik yang sudah rusak. Juga memastikan ruas jalan dapat berfungsi dengan baik, aman dan nyaman,” papar Sipri.
Untuk proyek Preservasi Jalan Batas Kabupaten Sumba Timur – dalam Kota Waingapu, lanjut Sipri sumber dananya juga dari APBN sebesar lebih dari Rp3,1 milyar. Pekerjaan ini dipercayakan PT. Teratai dengan waktu pelaksanaan 360 hari kalender dan PHO-nnya pada di 31 desember 2024 mendatang.(ion/ped)