Waingapu.Com – Kemunculan koloni belalang Kembara atau Locusta Migratoria, yang disebutkan sebelumnya ditemukan di desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai dan Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT tak dinyana mengejutkan khalayak. Pasalnya, kemunculannya ditengah kewaspadaan akan pandemi Corona Virus atau Covid 19. Bahkan disebutkan, lokasi perkebunan tebu milik PT. Muria Sumba Manis (MSM), juga menjadi lokasi yang ‘diduduki’ belalang yang juga dikenal ‘cannibal’ itu. Manajemen PT. MSM, yang dihubungi media ini, tentang informasi itu, membantah lahannya diserang.
‘Selamat pagi info dari pimpinan kebun di Wanga… ada penyemprotan hama dari dinas pertanian di jalan menuju lahan MSM di Palakahembi. Untuk lahan milik MSM sampai saat ini belum diketemukan hama belalang’ demikian dikutip dari pesan WhatsApp (WA) Yuwono, Communicatior Corporate PT. MSM, Rabu (15/04) pagi lalu, kala menanggapi pertanyaan media ini via WA Selasa (14/04) malam sebelumnya.
Tak hanya itu,dijelaskan Yuwono dalam pesan selanjutnya, pihaknya tidak mengetahui jika lahan milik PT. Ade Agro ditemukan belalang kembara atau tidak, karena lahannya diterlantarkan. Yang mana juga dijelaskan dalam pesan selanjutnya, lahan kedua perusahaan ini nyaris berdekatan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Oktavianus Mb. Muku, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan TPH) Sumtim – NTT melalui WA – nya Selasa (14/04) malam lalu menyatakan, belalang ditemukan di padang sabana desa Palakahembi. Sementara di desa Wanga ditemukan pada lokasi perkebunan PT. Muria Sumba Manis (MSM). Petugas Distan – TPH, lanjut dia, juga telah melakukan upaya pengendalian dengan melakukan penyemprotan pestisida jenis Confidor. (ion)