Waingapu.Com – Berasal dari Desa Kuta, Kecamatan Kanatang dan Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) NTT, sebanyak 100 orang relawan jalani pelatihan sebagai relawan penanggulangan bencana. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari dengan mengahadirkan sejumlah pemateri yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Selain itu juga akan digelar simulasi-simulasi bencana dan langkah-langkah pengurangan resiko bencana. Pelatihan yang dilaksanakan Senin (16/09) hingga Selasa (17/09) dibuka oleh Sekretaris Daerah, Domu Warandoy di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi.
Dalam sambutan dan arahannya, Warandoy menyatakan pelatihan ini diharapkan bisa menghasilakn sosok-sosok yang respect pada sesama, cepat dan tepat dalam memberikan bantuan kepada para korban yang terkena bencana. Apalagi kata dia, Sumba Timur merupakan daerah yang rentan dengan bencana seperti angin kencang, banjir, tanah longsor, gempa bumi, kebakaran rumah tinggal, kekeringan dan lainnya.
Martina D. Jera, selaku Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumtim, dan juga penyelenggara kegiatan ini juga menjelaskan, kegiatan pelatihan bertujuan pada pemahaman jati diri dan prinsip relawan, membuka dan mengasah keterampilan relawan. Juga kata dia, relawan terlatih dan mempunyai skill dalam penanggulangan bencana secara terpadu, mulai dari mitigasi, keadaan darurat dan tahap pengembalian fungsi.
Adapun pemateri atau narasumber dalam pelatihan ini berasal dari BMKG, Forum Resiko Pengurangan Resiko Bencana (F- PRB), Rumah Sakit Umum Daerah, SAR, dan BPBD. Materi yang akan disampaikan diantaranya bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami, pengertian relawan beserta tugas dan fungsi, pertolongan pertama, penyelamatan dan evakuasi, serta kebijakan penanggulangan bencana. Materi juga akan dipadukan dengan praktek atau simulasi-simulasi. (ion)
