Waingapu.Com – Sejumlah sopir dan kondektur angkutan kota (Angkot) memblokir pintu masuk dan keluar terminal angkutan pedesaan (Angkudes) di Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), Selasa (17/03) siang. Aksi pemblokiran itu dikarenakan kekesalan para sopir angkot yang merasa penghasilan mereka turun karena penumpang enggan turun di terminal.
“Kami blokir ini karena para penunpang tidak mau turun di Terminal, padahal aturannya harus turun di terminal. Sopir Bus juga kadang antar dan jemput penumpang di Kota. Ini sudah lama terjadi, karena itu penghasilan kami turun karena hanya harap angkut anak sekolah saja,” jelas Daniel, sopir Angkot Muri Mada.
Mon Ratu Edo, salah satu petugas Terminal setempat kepada wartawan menyatakan, aksi blokir para sopir angkot ini bukan kali pertama. “Mereka para sopir angkot ini jengkel karena ada bus yang tidak kasih turun penumpang dan tidak masuk terminal, padahal aturannya memang harus diturunkan di terminal,” jelasnya.
Sejumlah penumnpang yang diturunkan paksa dari atas Bus angkudes nampak turun dengan kesal dan menyatakan ketidaksenangan mereka.
”Saya mau antar bapak saya ini ke rumah sakit tapi karena di blokir begini jadi lambat ke rumah sakit. Kami mau naik angkot atau ojek lagi, uang dari mana?” kesal seorang penumpang sembari memegang tangan bapaknya yang telah renta dan nampak kelelahan.
Aksi pemblokiran itu berakhir seiring dengan tuntasnya dialog yang dimediasi jajaran Polres Sumtim dari satuan Sabhara dan Petugas Terminal dari Dinas Perhubungan. Para penunpang diturunkan di terminal, dan bus kemudian diperkenankan ke Kota Waingapu untuk melakukan pengisian BBM dan menurunkan barang-barang serta ternak titipan.(wyn)