Waingapu.Com – “Dari total 4.286 peserta UN SMP sederajat di Sumba Timur, sebanyak 54 siswa dinyatakan tidak lulus. Keterbasasan kuantitas dan kualitas tenaga
pendidik, adalah salah satu faktor penyebabnya. Selain itu, kurangnya pengawasan orang tua juga mendukung terciptanya kondisi ini,” jelas Yusuf Waluwanja, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT kala ditemui wartawan, Sabtu (14/06) siang tadi di ruang kerjanya.
Penjelasan Yusuf ini boleh jadi kembali mempertegas keterpurukan Sumtim dari Kabupaten/kota lainnya di NTT, dalam hasil kelulusan Ujian Nasional. Betapa tidak, posisi serupa dialami Sumtim pada hasil kelulusan UN tingkat SMA dan SMK sederajat beberapa waktu lalu.
Kondisi itu disikapi dengan perasaan yang beragam dari para siswa peserta UN kala ditemui beberapa saat sebelum pengumuman disampaikan oleh pihak sekolah. Ada yang cemas namun ada pula yang yakin bisa lulus dan melanjutkan ke tingkat SMA.
“Memang pada ujian lalu saya kesulitan mengerjakan soal matematika, tapi saya yakin lulus,” jelas Rinto, siswa SMP Negeri 02 Nggaha Ori Angu (Nggoa) ketika ditemui disela-sela acara penerimaan amplop hasil kelulusan.
Walau mengaku yakin namun kecemasan tetap nampak pada wajah Novi, yang juga siswi SMP Negeri 02 Nggoa yang dimintai komentarnya terpisah. “Matematika dengan fisika yang paling sulit waktu ujian lalu. Memang saya kuatir dan cemas hari ini. Namun saya yakin Tuhan tolong saya untuk lulus dan membahagiakan orang tua saya,” urai Novi dengan suara bergetar meredam kecemasannya.
“Di sekolah ini ada satu siswa yang tidak lulus. Namun bagi kami hasil ini sudah memuaskan karena ini merupakan hasil yang diperoleh dari kerja maksimal kami sebagai guru dan usaha maksimal dari siswa kami,” jelas Mariyanti R. Malihing, Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Nggoa di ruang kerjanya, beberapa saat sebelum menggelar pengumuman hasil UN di aula sekolah yang dipimpinnya.
Untuk tingkat Propinsi NTT, dari total 86.150 siswa SMP sederajat yang mengikuti UN, sebanyak 99 orang dinyatakan tidak lulus UN dan tersebar di 11 Kabupaten. Sayangnya, anak-anak Kabupaten Sumtim yang bermottokan ‘Matawai Amahu Pada Njara Hamu’ itu kembali menjadi penyumbang terbesar dari keselurahan jumlah siswa/i yang tidak lulus di Propinsi NTT.(wyn)