Waingapu.Com – “Malam pak, sudah sampai di rumah atau bagaimana keadaannya. Maaf jika saya tanya Pak, soalnya tadi waktu Pak mereka pulang saya kuatir, maklum banyak jalan rusak, takutnya Pak karena belum begitu paham ini medan ada apa-apa nantinya,” bunyi pesan Melkianus Umbu Rehi, mantan Kepala Desa Maubokul, beberapa waktu lalu, yang masuk ke Handphone saya.
Keramahan dan kepedulian nampak jelas dari pesan tersebut. Pesan sukacita juga kembali dikirimkan oleh figur yang lebih dikenal dengan nama Umbu Nai Hapu (UNH), kala mendapatkan kepastian kami baik-baik saja dan telah tiba dengan selamat di kota Waingapu.
“Syukur sudah pak berdua jika telah tiba dengan selamat, begitu sudah kondisi jalan di sini. Semoga pak nanti jangan tobat berkunjung dan datang meliput di desa kami. Tapi kalau bisa nanti pak SMS duluan biar saya dan keluarga tangkap ayam buat kita bakar dan makan bersama,” ungkap UNH dalam pesannya.
Sukacita akan kunjungan kami ke desa tersebut sekaligus mampir ke kediamannya nampak sejalan dengan sukacitanya bersama sejumlah warga lainnya seiring dengan aktifitas pembangunan yang kini sedang berlangsung di desa tersebut.
Pembangunan dimaksud adalah proyek pengerjaan jalan yang melintasi desa yang durasi tempuhnya dari kota Waingapu jika bisa hampir dua jam perjalanan. Desa yang cukup terisolir dan terletak di Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT itu, memang nampak diramaikan dengan aktifitas kendaraan dan alat berat proyek.
“Setelah bertahun-tahun tidak ada proyek pembangunan, baru kali ini lagi ada proyek. Dulu di jaman Pak Lukas Kaborang ada proyek jalan di sini. Setelah itu, sepertinya di sini macam terlupakan. Jalan ke sini sempat lumayan bagus ketika pak SBY datang saat masih menjabat Presiden. Namun setelah itu yaa hancur lagi. Tapi syukurlah akhirnya ada proyek di Maubokul. Pemerintah terbuka mata dan kemurahan hati untuk anggarkan proyek perbaikan dan peningkatan jalan di sini. Langsung tiga CV memang yang kerja jalan disini,” papar UNH seraya berharap proyek selesai tepat waktu dan berkualitas.
Senada dengan UNH, Tay Mbarapapa dan Rambu Nggupa, juga mengungkapkan sukacitanya. “Kalau jalan bagus kami senang Pak. Nanti bisa ada bis atau truk yang bisa masuk angkut barang juga penumpang. Kalau tidak hanya Damri saja,” tandas Tay dibarengi senyum sumringah Rambu.
Seperti terpantau kalau itu, tiga papan proyek memang nampak terpajang di tiga titik lokasi proyek. Material bebatuan, alat berat, tumpukan semen dan aktifitas pekerjaan tukang membangun deker hingga aktifitas penggilingan batu untuk bahan campuran pengaspalan terus dilakukan.
“Walau ada hama belalang, kami tetap masih bisa tetap terhibur Pak, karena ada proyek pembangunan disini. Ada juga warga yang bisa kerja di proyek. Kami juga menanti realisasi tahapan-tahapan persiapam pembangunan Bandara di sini. Kalau sampai jadi syukurlah, paling tidak tidak hanya menjadi rencana atau proyek akan semata,” pungkas Umbu Nai Hapu.(wyn)