THR Terbakar, Kritik Pedas Kinerja Sat Pol PP Meluas di Jagad Maya

oleh
oleh
Komentar tentang kebakaran

Waingapu.Com – Terbakarnya belasan stand milik instansi Pemerintah di area Taman Hiburan Rakyat (THR) Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, Jumat (04/08) dini hari lalu, masih terus mengundang komentar, diskusi dan pembahasan publik. Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Sat. Pol PP) Sumtim mendapat kritikan pedas, bahkan oleh warganet di jagad maya.

Seperti terpantau dalam di situs jejaring pertemanan facebook misalnya, status account Umbu Raing yang mempertanyakan keberadaan armada mobil pemadam kebakaran, hingga memaparkan seputar mobil atau tangki pemadam yang justru beralih peran sebagai pengantar air ke rumah-rumah penduduk, hingga digunakan untuk menyiram tanaman, adalah sebagai bentuk pemanfaatan fasilitas yang tidak sesuai peruntukannya.

Baca Juga:  Upacara HUT RI ke-70: Bupati & Wakil Bupati Sumtim Mohon Maaf

Status itupun ditanggapi beragam oleh account lainnya, hingga merambat pada kritikan pada kinerja Sat. Pol PP, sehubungan dengan bidang pemadam kebakaran kini berada dibawah Sat. Pol PP.

“Segera Kasat. Pol PP dipanggil untuk RDP (rapat dengar pendapat, -red), kok bisa mobil pemadam tidak stand by di lokasi THR, padahal sudah pernah ada kejadian serupa sebelumnya,” tanggap account Umbu Yanto Diki Dongga, yang dikenal sebagai salah satu politisi partai Golkar dan anggota DPRD Sumtim itu.

Komentar tentang kebakaran

Tanggapan sinis juga muncul dari accoungt lainnya, sperti yang diungkapkan oleh account Anthony Awang. “Kebiasaan Plat Merah pake ambil rumput di letter S untuk kasih makan njara palapang (Kuda pacuan, -red) na,” tohok Anthony.

Baca Juga:  ‘SATAP Effect’ Dalam Kemeriahan Karnaval HUT RI Di Waingapu

Musibah yang melanda THR Kabupaten Sumtim, memang bukan kali pertama terjadi, tahun lalu kebakaran juga pernah terjadi. Tak hanya kebakaran, peristiwa lainnya yang ada hubungannya dengan pelaksanaan THR seperti uang hasil pendapatan karcis selama pelaksanaan THR, pernah pula hilang dari kantor Dinas Komunikasi dan Informasi beberapa tahun silam. Hanya saja, peristiwa-peristiwa itu hanya ‘menyala dan membara’ sekejab saja, namun kemudian meredup hilang dan tidak jelas lanjutan penangananan dan penuntasannya. Bahkan tidak menjadi pembelajaran bagi pihak-pihak yang terkait.(ion)

Komentar