Waingapu.Com – Turnamen sepak bola antar umat beragama se-Pulau Sumba resmi dimulai Rabu (1/11/2023) sore tadi di lapangan Pemuda Matawai, Kota Waingapu. Komisi Pemuda Gereja Kristen Sumba (GKS) jemaat Payeti kembali menggelar even yang kali ini akan diikuti oleh 34 tim yang diantaranya berasal dari 2 Kabupaten lainnya di Pulau Sumba yakni Kabupaten Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya.
Kompetisi sepak bola antar pemuda lintas agama dan kepercayaan itu dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu itu dihelat di Lapangan Pemuda Matawai, Kota Waingapu. Dalam sambutannya, Sekda mengajak para pemain dan juga official sertsa penonton yang hadir untuk mengenang kembali semangat pemuda pejuang di masa silam yang kemudian mencetuskan gerakan nasionalisme dalam Sumpah Pemuda.
“Ingat bahwa kemerdekaan yang kita raih dan nikmati saat ini awalnya lahir dari semangat pemuda untuk bersatu dalam semangat nasionalisme. Para pemuda yang mengucapkan Sumpah Pemdua yang baru saya kita rayakan lalu itu berasal dari lintas agama. Marilah kemajemukan yang ada ini kita jadikan modal untuk bersinergi majukan Indonesia dan Sumba pada khususnya,” tandas Umbu Ngadu Ndamu.
Pemkab Sumba Timur sebut Umbu Ngadi Ndamu mendukung semampunya untuk even yang sangat positif itu. Karena sebut dia, selain bermanfaat untuk jalin toleransi antar umat beragama lewat kaumm muda, juga bisa meningkatkan kualitas SDM dalam bidang olah raga khususnya sepak bola.
Sekda juga menanggapi pernyataan Pendeta Andy Hukapati, selaku Ketua BPMJ GKS Payeti perihal hadiah yang diberikan pada para juara tidaklah besar jumlahnya. Menurut Sekda hal itu jangan jadi penghambat untuk mewujudkan kedamaian abadi yang hendak diciptakan dari turnamen itu.
Sebelumnya dalam sambutannya, Ketua BPMJ GKS Payeti, Pendeta Andy Hukapati secara gamblang mengakui turnamen ini hadiahnya tidaklah besar jia dibandingkan even serupa lainnya. Namun sebutnya ada hl istimewa dalam turnamen ini.
“Hadiahnya memang tidak besar namun ada keistimewaan dalam turnamen ini yakni kita mengawalinya dalam semangat toleransi dan juga even ini menjadi pioner dalam kompetisi sepak bola antar umat beragama yang setipa tahunya digelar. Dimana kali ini sudah terselenggara untuk ke-21 kalinya. Apalagi kali ini ada tim saudara kita yang numpang perahu motor untuk seberang laut dari Pulau Salura, ada juga tim pemuda Marapu dari Haharu,” papar Pendeta Andy.
Pertandingan pertama sendiri mempertemukan Remas Al-Jihad Waingapu versus Pemuda Oikumene Pandawai. Duel kedua tim ini diawali oleh tendangan bola perdana oleh Sekda Sumba Timur. Dalam pertandingan itu, Pemuda Oikumene Pandawai harus mengakui keunggulan Remas Al-Jihad sebagai juara bertahan dalam turnamen ini dengan skor 0-3. (ped/ion)