Waingapu, Jamkesnews – Hadirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang digaungkan pemerintah lewat BPJS Kesehatan sangat membuktikan bahwa pemerintah hadir untuk memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat Indoensia dengan memberikan jaminan kesehatan. Pemerintah telah menetapkan alokasi dana yang digunakan untuk membiayai kepesertaan Program JKN-KIS segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Efraim Ndena Nggaba adalah salah satu peserta yang mendapatkan pembiayaan dari pemerintah dengan masuk ke dalam kepesertaan JKN-KIS segmen PBI.
“Saya beserta keluarga mendapat kartu JKN-KIS dari pemerintah. Setiap bulan, kami tidak pernah membayar iuran, karena gratis dan sudah dibayarkan oleh pemerintah,” ujar Efraim saat datang ke kantor untuk memperbaharui data serta meng Download Aplikasi Mobile JKN.
Didampingi oleh saudaranya, Efraim menceritakan pengalamannya ketika sakit dan harus di rujuk di salah satu rumah sakit di Kabupaten Sumba Timur. Di tahun 2014 saya saya menjalani rawat jalan di Puskesmas Palanggai, karena tidak ada perubahan saya dirujuk dan harus dirawat selama 5 hari di rumah sakit karena demam dan di Diagnosa Malaria
Selama mendapatkan perawatan, ia mengaku semua pelayanan yang diberikan baik dan ramah. Perawat serta dokter sangat responsive terhadap kebutuhan dan keluhaan yang dirasakan Efraim.
Ia juga menambahkan, setelah beberapa hari dirawat Efraim menunjukkan kesehatan yang semakin membaik. Berkat penanganan yang maksimal, tekanan darah Uhro berangsur normal dan nafsu makan pun mulai membaik.
“Ya syukur ini sudah mulai baik kondisinya. Di sini juga pelayanannya baik, sampai saat ini tidak ada biaya tambahan yang saya keluarkan. Sekarang juga kartu JKN-KIS saya beserta keluarga juga gunakan untuk berobat di Puskesmas.
Erfaim dan keluarga mendapatkan kepesertaan PBI dari pemerintah, seluruh anggota keluarga menerima kartu dari pihak Kelurahan di lingkungan tempatnya tinggal.
“Menurut kami kepesertaan PBI ini bermanfaat sekali. Kami tidak membayar iuran setiap bulan, dan ketika dibutuhkan seperti sekarang ini kartunya bisa digunakan untuk berobat. Kami juga rencananya akan datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk merubah data. Ada beberapa data yang harus dirubah. Infonya nanti kita membawa KK, KTP dan kartu yang kita pegang,” ujar Efraim