Warga Pesisir Waingapu Wajib Waspada, Gerhana Bulan Darah Berpotensi Disertai Banjir Rob

oleh
oleh
Kunjungan Lurah Kemala Putih

Waingapu.Com – Warga pesisir pantai di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, hendaknya mewaspadai potensi terjadinya banjir rob yang diprediksikan akan terjadi seiring gerhana bulan darah super, Rabu (26/05) nanti. Sehubungan dengan hal itu, selama dua hari terakhir warga pesisir terus diingatkan pemerintah untuk waspada.

Sejumlah wilayah di kelurahan Kemala Putih, Kecamatan Kota Waingapu, menjadi daerah yang tergolong rawan dilanda banjir rob. Karena itu, lurah setempat bersama jajarannya terus memberikan pemahaman dan peringatan pada warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Kampung Bugis dan Manubara adalah kawasan yang rentan terjadinya banjir rob. Diharapkan warga tetap waspada, jangan karena anggap hal biasa terus lengah. Karena itu, dua hari terakhir kami berkeliling memberikan himbauan pada warga. Warga wajib waspada, dan jika sampai banjir rob terjadi langkah paling bijak adalah mengungsi,” jelas Ermy Bora, lurah Kemala Putih, yang ditemui pasca memberikan arahan pada warga di sekitar jembatan Pada Dita, Selasa (25/05) lalu.

Baca Juga:  Jelang HUT Ke-69, TNI Ajak Hidup Sehat & Irit

Himbauan dan arahan untuk warga meningkatkan kewaspadaan, selain diberikan langsung kepada warga, juga disampaikan melalui aparat RT dan RW. Selain itu, kata Ermy, juga dipotimlakan himbauan lewat toa-toa masjid.

“Kalau di Kampung Bugis ada empat RT, Manubara sendiri ada dua RT dan di sekitar Jembatan Pada Dita ini ada satu RT, semuanya berpotensi dilanda banjir rob. Bisa ratusan KK yang berpotensi terdampak,” kata Ermy yang saat itu didampingi staf dan juga Babinsa setempat.

Sejumlah warga yang ditemui menyambut positif arahan lurah. Mereka memastikan akan menjalankan arahan karena juga kuatir akan keselamatan diri dan keluarga.

“Air kalau sudah naik sampai masuk ke dalam rumah. Kalau sudah diperingatkan begini yaa kami pasti ikut sudah, kami siap untuk laksanakan,” kata Agustinus Kalendiwawu.

Baca Juga:  Sembilan Saksi Diperiksa Untuk Satu Tersangka Beras Oplosan

“Saya pasti akan mengungsi kalau sampai terjadi banjir, apalagi ibu lurah sudah kasih ingat begini. Mana mau tetap tinggal, saya ada bayi soalnya,” ungkap Novita Tatu Weda, seorang ibu dari tujuh orang anak itu. (ion)

Komentar