Waingapu.Com – Serangan belalang kembara atau Locusta Migratoria di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, yang terjadi pada sejumlah wilayah beberapa hari terakhir tak dipungkiri bisa menjadi ‘warning’ bagi petani di wilayah yang belum terdampak. Pasalnya serangan serangga yang miliki daya jelalah cukup tinggi itu, sekan memfokuskan serangan mereka pada lahan dan kebun yang merupakan sumber pangan warga seperti kebun jagung dan padi di sawah maupun ladang. Data sementara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distan TPH) menyebutkan 250 Hektar lahan pertanian yang terdampak.
“Sejak April 2020 lalu, total untuk seluruh Kabupaten Sumba Timur kurang lebih 250 hektar lahan jagung dan petani warga menjadi korban,” jelas Oktavianus Mb. Muku Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumtim, ketika dihubungi via gawainya, Jumat (08/01) malam lalu.
Terkait kondisi itu, Oktavianus menyatakan telah mengirim laporan ke Dinas Pertanian Propinsi NTT juga Gubernur. “Kami telah kirim laporan ke Dinas Pertanian NTT juga pak Gubernur. Kami mohon bantuan mobil tangki untuk kita gunakan pengendalian belalang,” imbuhnya.
Beberapa hari terakhir, serangan hama belalang kembara secara sporadis menyerang lahan jagung dan padi di Ladang para petani Kecamatan Katala Hamu Lingu (Kahali). Tanaman padi di persawahan warga di sana juga menjadi sasaran belalang yang tidak hanya memenuhi kebun, ladang dan sawah, tapi juga menumpuk hingga badan dan bahu jalan itu. (ion)