Waingapu.Com – Puluhan Mahasiswa/i yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Untuk Pemilu Damai (Ama-Muda), di kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, menggelar aksi simpatik untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap praktek golput dan politik uang dalam Pemilihan Legislatif 09 April nanti, Kamis (03/04) siang.
Membagikan pamflet berisikan seruan “Golput Bukan Pilihan, Coblos yuuk 09 April nanti” ‘Golput=Biarkan Politisi Busuk Berkuasa’ dan membentangkan poster dengan seruan serupa, para mahasiswa menggelar aksi simpatiknya di Trafic Light (Lampu Lalulintas) Pertigaan Payeti, Kecamatan Kambera dan Pasar Inpres Matawai, Kecamatan Kota Waingapu.
Dalam aksi itu, gabungan Mahasiswa GMKI dan GMNI itu peserta aksi menggunakan pakaian khas Sumtim berupa kain tenun ikat khas setempat yang lazim disebut Hinggi Kombu dan Lau Pahikung itu.
“Aksi ini diharapkan bisa memberi pencerahan pada masyarakat untuk menggunakan hak suaranya atau jangan Golput, juga jangan mudah terkontaminasi aksi politik uang para Caleg,” tandas Yonathan Kura, salah satu peserta aksi ini.
Sehubungan dengan busana mereka yang khas, ternyata miliki maksud tersirat yang hendak mereka suarakan. “Sengaja kami pakai pakaian adat khas Sumba, biar membangkitkan kesadaran bahwa sejak dulu leluhur Sumba sudah mengedepankan musyarawah dan mufakat melalui pribadi-pribadi yang terpercaya untuk suarakan aspirasinya,” papar Abner Liwar, Koordinator Lapangan Aksi simpatik itu.
Seperti terpantau kala itu, para pejalan kaki, pengendara kendaraan roda dua dan empat, bahkan penumpang bus mendapatkan pamflet yang dibagikan para peserta aksi.
”Bae juga dikasih ingat begini, biar kita tidak lupa dan jaga hati dari pengaruh buruk untuk golput,” jelas seorang tukang ojek yang juga kebagian pamflet seruan para Mahasiswa itu.(ion)