Diskusi, Komponen Penting Dalam Tatanan Kehidupan

oleh
oleh
Sepritus Tangaru Mahamu

Memasuki musim pancaroba malam – malam mulai lebih dingin dari biasanya. Siang mulai panas melebihi kadar yang biasanya. Musim penghujan yang terkesan memanjakan , namun kami dalam kepercayaan bahwa ruang kelas hanyalah bumbu kehidupan yang memiliki andil sepersekian persen saja, masih mencari posisi duduk yang empuk dalam lingkaran-lingkaran perbincangan yang hangat, ditemani aroma kopi dan gumpalan asap yang menari di hadapan mata kami, ijinkan saya menyebutnya sebagai diskusi.

Diskusi adalah jelmaan dari metode pendidikan yang diubah kedalam bentuk yang sangat praktis untuk mendapatkan pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas. Bisa juga sebagai ajang penelitian atau pengumpulan data yang dilakukan untuk meninjau kejadian/permasalahan dalam jangka waktu dekat atau jauh. Disamping itu, diskusi merupakan alat untuk menyelaraskan persepsi atau cara pandang suatu kelompok dan merupakan bentuk forum ilmiah.

Diskusi dibagi menjadi dua yakni Diskusi resmi dan diskusi tidak resmi. Dalam kehidupan sehari – hari secara tidak sadar kita sedang melakukan diskusi tidak resmi, jika kita lihat dari pengertian bahwa diskusi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk mengambil keputusan atau mencari akar sebuah permasalahan. Diskusi secara pribadi saya terjemahkan sebagai hal wajib yang dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan tentang sebuah persoalan dari sudut pandang yang berbeda, diskusi adalah wadah bagi kita untuk belajar beretorika agar mampu menyalurkan ide serta gagasan kita agar dapat diterima oleh khalayak ramai dengan penuturan yang tertata rapi. Diskusi juga melatih kemampuan publik speaking kita karena cara belajar publik speaking yang baik ada dalam diskusi yakni membaca dan mendengar, dan yang terakhir diskusi dapat digunakan untuk memperoleh sebuah keputusan.

Baca Juga:  MS Tersandung, Emilia Nomleni Gubernur NTT

Lalu disamping diskusi tidak resmi ada diskusi resmi sebagai wadah untuk memecahkan suatu masalah, bukan malah memperumit suatu masalah bahkan membuat masalah yang baru. Sebagai wadah untuk menuntut ilmu atau menambah wawasan, bukan membuat suatu pemahaman yang membingungkan peserta diskusi, diadakan sebagai ajang untuk belajar saling menghargai pendapat, belajar untuk beretika, dan berbicara depan umum.

Namun, pada hakikatnya tulisan ini tidak semata-mata ditulis untuk menjelaskan pengertian Diskusi itu sendiri, tapi terusik dari keadaan dimana hari ini jarang sekali melihat kelompok orang yang berdiskusi. Sebagai generasi muda sudah seharusnya kita melakukan diskusi sebagai wadah pengembangan diri dan media yang baik menyampaikan pendapat, mengklarifikasi sebuah persoalan dan menjalin hubungan baik antar kelompok atau individu.

Baca Juga:  SAMPAH DAN MASALAHNYA, KOTA KASIH mungkinkah menjadi KOTA EKOLOGIS?

Diskusi saya bagi lagi menjadi dua yakni diskusi yang memiliki rencana tindak lanjut dan diskusi yang tidak memiliki rencana tindak lanjut. Diskusi yang memiliki rencana tindak lanjut biasanya diskusi ini dilakukan untuk mengadvokasi sebuah isu yang menjadi permasalahan bersama bagi beberapa kelompok sehingga di perlukan sebuah aksi nyata untuk menyelesaikannya. Lalu ada diskusi yang dibuat untuk menambah wawasan, memperoleh penjelasan tentang suatu hal dari sudut pandang yang berbeda.

Diskusi merupakan komponen penting dalam kehidupan sehingga harus terus dilakukan dan dikembangkan sebagai wadah untuk belajar bersama. Terlepas pada akhirnya apakah diskusi ini dianggap berhasil atau zonk menurut publik. Diskusi adalah persoalan kepercayaan diri dan harga diri sebagai manusia yang memiliki hak berbicara yang sama dan ini sangat Penting.

Baca Juga:  Pondasi Mimpi Tak Bertuan

“Hanya Orang-orang ceroboh yang menyepelekan proses diskusi”

Penulis: SepritusTangaru Mahamu (Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Sumba Timur)

Komentar