Kecelakaan Truck di Tabundung Telan Korban Jiwa, Ini Analisa Aparat Plus Pancing Lahirnya Asa Warga

oleh
oleh

Waingapu.Com – Truck yang harus dimodifikasi lalu dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang adalah realita yang jamak ditemui di NTT bahkan juga Sumba Timur. Kendaraan yang semestinya diperuntukan bagi angkutan barang itu terpaksa ‘disulap’ untuk bisa mengangkut orang karena diperhadapkan pada kondisi jalur transportasi atau jalan yang tidak bisa dilalui bus atau jenis angkutan penumpang lainnya yang lazim dipergunakan di perkotaan. Truck Isuzu ELF NMR 71 dengan Nopol  ED 8279 AB, warna putih bernama lambung Mitra, adalah salah satu kendaraan yang dimodif menjadi ‘Bus Kayu’ harus hadapi kisah nahas pasca alami kecelakaan tunggal di jalan menuju Tarimbang.

Mitra terbalik di tanjakan Mbullung, Desa Banggawatu, Kecamatan Tabundung, Kamis (22/12/2022) sekira pukul 09.00 WITA lalu. Dua nyawa melayang menjadi tumbal, dan yang sangat menyesakan keduanya masih pelajar berusia belia. Aparat dari Satlantas Polres Sumba Timur berdasarkan hasil olah TKP juga pengambilan keterangan dari sejumlah saksi mendapati fakta bahwa Mitra kelebihan beban muatan, dimana mengangkut sekitar 40 orang dan plus barang tentunya.

Baca Juga:  Banjir Wulla Waijillu Putuskan Ruas Jalan Provinsi, Masih Ada Warga Mengungsi  

Kapolres Sumba Timur, AKBP. Fajar WLS melalui Kasat Lantas, Iptu. Nanda Gustiana kepada wartawan, Jumat (23/12/2022) siang lalu menegaskan laka lantas itu terjadi karena sejumlah faktor, dimana salah satunya ‘human error’ atau kelalaian pengemudi. 

“Diduga pengendara lalai dan abai mengendarai kendaraannya dengan bermuatan berat sehingga tidak mampu menanjak dan terbalik. Apalagi kondisi jalannya tikungan tajam ke kiri, berlubang dari arah Waingapu menuju arah Tarimbang itu,” urai Nanda.

Hal serupa juga diutarakan Kanit Gakkum, Aipda Oswaldus Susu yang memimpin olah TKP beberapa saat pasca mendapatkan informasi terjadinya peristiwa pilu itu. Jalur jalan itu sebut dia memang kondisinya rusak, menanjak dengan tikungan tajam dan tentu rawan terjadinya kecelakaan. 

Lebib lanjut Oswald menguraikan 2 pelajar yang menjadi korban dalam Lakalanntas itu masing-masing Renhard U.H Ndandi (17) pelajar asal Desa Tapil, Kecamatan Tabundung dan Jems Tapakaya (16) pelajar asal Desa Persiapan Praimundi, Kecamatan Tabundung. Kendaraan itu dikemudikan oleh Apris Ngguli Hunga,  usia 27 Tahun warga desa Lailunggi, Kecamatan Pinu Pahar yang juga telah diamankan ke Mapolres bersama barang bukti truck atau Bus Kayu Mitra.

Baca Juga:  Tabrak Polisi Hingga Meninggal Dunia, Kejari Sumba Timur Nyatakan Berkas Ronaldo P21

Aparat melakukan olah TKP dan menganalisas terjadinya kecelakaan itu, namun tak bisa dipungkiri di sisi lain warga mengutarakan asa atau harapannya. Walau tak bisa disampaikan langsung tapi dengan ‘habbit’ masa kini yang lebih cepat, asa itu diungkapkan lewat medis sosial menanggapi peristiwa nahas itu.

Media sosial Facebook menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk mengungkap rasa dan asa juga untuk menujukan respek pada kondisi yang terjadi. Hal mana itu juga berlaku bagi peristiwa lakalantas itu yang hingga kini masih terus mengundang tanya dan simpati warganet dari ragam profesi dan latar belakang. Seperti halnya yang diungkapkan Naftali Djoru, di linimasa akun facebooknya.

Berikut tulisan Naftali yang juga dikenal sebagai mantan Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS) sebagaimana dikutip di linimasa akun FB-nya :  

Baca Juga:  Kurang dari Sepekan, 2 Warga Sumba Timur Jadi Korban Tenggelam Saat Mencari Hasil Laut

Hari kemarin, Tabundung berduka. inilah lokasi terbaliknya truk Mitra. Dua generasi muda harus menjadi korban. Jalan ini sudah bertahun-tahun mengalami kerusakan. Selama itu pula masyarakat Tabundung dan Pinupahar seakan bertarung nyawa melewati lokasi ini (salah satu dr banyak lokasi sulit). 

Entah karena kurangnya perhatian untuk pemeliharaan jalan oleh pemangku kebijakan; atau karena kurang peduli dan tdk mau rugi oleh para pengguna jalan pelaku usaha (kendaraan proyek) yg melintasi; atau mungkin juga karena kelalaian sopir dan pemilik kendaraan sehingga mengangkut penumpang melewati kapasitas muat….

Pada akhirnya kelalaian2 tersebut harus memakan korban. 

Semoga menjadi pembelajaran..sehingga pembangunan berkelanjutan dapat dinikmati pula secara merata…bukan sebatas slogan atau tagline…

Adapun postingan yang dilengkapi 5 foto pendukung itu telah memantik 266 emoji tanggapan dan 112 komentar. Sejumlah komentar memberikan reaksi dukungan plus saran menanggapi postingan sosok yang pernah terjun ke dunia politik itu. (ion)  

Komentar