Waingapu.Com – Ruas Jalan Nasional tepatnya di Jembatan Tattung, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur kembali meminta korban. Kecelakaan Lalulintas (lakalantas) yang terjadi Sabtu (15/01) pagi lalu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, sementara lima orang lainnya alami luka berat dan ringan.
Kapolres Sumba Timur, AKBP. Handrio Wicaksono, melalui Kasat. Lantas, AKP. Febrian Putra kepada wartawan menjelaskan, pihaknya pada awalnya mendapatkan informasi lakalantas itu berakibat tiga orang meninggal dunia. Namun kata dia, setelah petugas ke lokasi dan melakukan olah TKP, faktanya korban meninggal dua orang.
“Ini Lakalantas tunggal diakibatkn oleh pengemudi out of control atau kehilangan kendali karena mengantuk dan atau kelelahan saat melintasi jalur ini,” tandas Febrian.
Febrian lebih lanjut memaparkan kronologis kejadian berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi yang diperoleh jajarannya. Disebutkannya, sekitar pukul 04:30 WITA truk bermuatan barang kelontong dari arah Melolo hendak menuju Mangili, Kecamatan Pahunga Lodu. Namun saat memasuki perbatasan Desa Rindi dan Desa Haikatapu, Kecamatan Rindi, truk Mitshubishi, bernopol ED 8914 AA, warna merah muda kombinasi yang dikendarai oleh John Ezar alami Out Off Control.
“Truk bermutan barang kelontong dan sembako ditumpangi enam orang dan seorang pengendara. Satu orang Penumpang yakni Tineke Teophilus duduk di bagian depan bersama pengemudi, sementara lima penumpang lainnya duduk di bak truk bermuatan barang tertutup terpal. Tiba di tempat kejadian diduga pengemudi mengantuk sehingga kendaraan tersebut keluar jalur kanan dan menabrak pagar jembatan bagian kiri dan pada akhirnya kendaraan tersebut terjatuh ke dalam sungai dengan ketinggian 6,8 Meter,” urai Febrian.
“Lakalantas itu selain berdampak kendaraan truck alami kerusakan juga dua orang meninggal dunia, dan lima orang lainnya alami luka berat dan ringan. Dua korban meninggal atas nama Tineke Theopilus dan Gerson Goling Pogu kemudian dibawa dan disemanyamkan ke rumah duka. Sementara korban luka berat dan ringan dirawat di rumah sakit dan juga di rumah masing-masing,” imbuh Febrian.
Jalur Tattung sendiri merupakan lokasi yang rawan terjadi lakalantas, hal itu karena selain sebelum mencapai TKP jalannya lurus dan mulus, juga ada kelokan, turunan dan tanjakan tajam. Korban yang alami luka berat dan ringan masing-masing Frans Uly Lobo (35), Aprianus Bangu Radja (29), Jois Nd. Taramata (22), Oktavianus Hani (27), juga Jhon Ezar (72), demikian data yang diperoleh media ini langsung dari Kasat. Lantas Sumba Timur.
Lakalantas ini mengundang simpati khalayak, doa dan keprihatinan terungkap warga dalam percakapan lepas dan bahkan hingga ke jagad maya. Postingan ungkapan doa dan keprihatinan disertai foto dan video kondisi truk nahas juga disertai foto korban semasa hidup hingga kini masih meramaikan media sosial dari aneka platform. (ion)