Waingapu.Com – Keluarga besar Sagita Desly Natalia Manek, warga Kelurahan Hambala, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) yang disebut menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh sejumlah anggota Sat Pol-PP mengharapkan proses hukum berlangsung dengan cepat dan tuntas. Pasalnya keluarga melihat kasus yang dilaporkannya belum juga menunjukan titik terang.
“Itu sudah kami juga heran masalah ini sampai saat ini masih di Kepolisian. Ini mama kecilnya yang juga di Kajati NTT sampai check di kejaksaan sini, tapi belum juga sampai berkasnya. Kita juga ada pantau terus ini,” ungkap Apriani Rambu Dewingana, ibunda Sagita yang dihubungi pertelpon, Selasa (26/01) siang lalu.
Ditambahkan Rambu, pihaknya heran jika alasan penyidik bahwa belum ada yang mengaku dijadikan alasan untuk proses hukum kasus itu lebih lanjut.
“Kan simpel saja, check malam itu siapa Pol PP yang piket atau bertugas, bisa ketahuan siapa namanya, tanya satu-satu, jika juga tidak mengaku kasih masuk saja semua di sel. Kita mau omong juga macam kita dianggap terlalu mengerti, jujur kami kecewa,” urainya sembari menambahkan bahwa Sagita telah dua kali diperiksa oleh penyidik Polres.
Terpisah Sagita juga via saluran telpon, Selasa (26/01) siang lalu menjelaskan kondisinya yang belum sepenuhnya pulih pasca operasi hidung imbas dari pemukulan yang dialaminya.
“Saya operasi dan nginap semalam di rumah sakit. Jadi sampai sekarang masih harus pakai tetes mata. Saya tidak pernah lagi keluar sejak kejadian itu, juga masih pusing-pusing,” katanya sembari membenarkan bahwa dia telah dua kali diperiksa di Polisi. “Pertama bersama kawan saya yang kedua sendiri,” imbuhnya.
Sagita juga menaruh harapan agar kasus ini cepat ditindaklanjuti oleh Polisi. “Harapan saya sama dengan keluarga agar ditindaklanjuti sampai tuntas,” timpalnya. Karena kata dia, akibat peristiwa yang dialaminya, selain membuatnya harus operasi hidung juga ada empat bekas luka yang ada ditubuhnya pasca alami pukulan dengan menggunakan kayu isi yang masih muda. (ion)