Ndapayami dan GMNI Deklarasikan Hubungan Kerja Sama

oleh
oleh
GMNI dan Desa Ndapayami

Waingapu.Com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Waingapu, bisa jadi merupakan organisasi mahasiswa pertama yang memiliki desa binaan di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim). Tak hanya itu, bisa pula untuk lingkup yang lebih luas yakni untuk NTT bahkan Indonesia. Gerakan yang murni dan berangkat dari jiwa juang yang terlahir untuk memperjuangkan rakyat para anggota GMNI itu mendasari spirit untuk mendampingi desa Ndapayami, Kecamatan Kanatang menjadi desa yang senantiasa berlandaskan Pancasila dalam kehidupan kesehariannya.

“GMNI sebagai organisasi mahasiswa eksternal kampus yang mengutamakan gerakan sosialisme, menganut asas Marhaenisme adalah sebuah pergerakan bersama masyarakat untuk mencapai sebuah kesejahteraan rakyat. Hal inilah yang membuat kami sampai di desa Ndapayami untuk mendeklarasikan desa ini sebagai desa binaan GMNI. Bersama kita belajar untuk mewujudkan desa yang berkepribadian dalam budaya gotong royong berlandaskan Pancasila,” tandas Elvensias U.M Awang, Ketua DPC GMNI Waingapu dalam acara bertajuk Deklarasi Kerjasama GMNI dan Desa Ndapanyami, Minggu (08/10) siang kemarin, yang dihelat di Balai Desa setempat.

Baca Juga:  Anak Sekolah Minggu & Turis Jepang Ajak Warga Cintai Mangrove

Elven lebih lanjut menambahkan, GMNI belum bisa bicara program karena masih harus melakukan penjajakan dulu bersama masyarakat desa Ndapayami. Hal itu dimaksudkan agar program yang nanti disusun dan dijalankan benar-benar tepat sasaran.

Sementara itu, Abner H.R. Liwar Korwil. GMNI Sumba yang juga mantan Ketua DPC tahun 2013-2015 menambahkan, membentuk desa binaan adalah cita-cita yang sudah lama dipikirkan untuk dilakukan oleh GMNI.

“Baru terealisasi tahun ini cita-cita adanya desanya binaan, jadi memang GMNI adalah organisasi yang lahir dan besar bersama rakyat kecil. Harapan saya pendampingan di Ndapayami bisa mencapai sosialisme Indonesia yang mengacu pada Trisakti Bung Karno,” tandas Abner.

Masih ditempat yang sama, PA GMNI Waingapu, Marlan Umbu Hina mengatakan peristiwa yang disaksikan di Ndapayami ini, terjadi dan dipelopori organisasi GMNI.

Baca Juga:  Ini Curhat Defry Palulu Pasca Gagal Tarung Ke Mexico

“Ini sebuah gerakan yang jelas arah perjuangannya. Sampai saat ini GMNI memiliki sebelas cabang di NTT. Semuanya harus mementingkan pembangunan rakyat kecil dan memaksimalkan potensi di desa, seperti halnya yang akan dilakukan di Ndapayami ini,” tegas Marlan.

Kepala Desa Ndapayami, Lodu Pirandawa menceritakan, pertama kali pihaknya didatangi awalnya sempat takut dan was-was, karena menilai GMNI adalah organisasi yang radikal.

“Awalnya kami takut dan was-was, tetapi setelah dijelaskan oleh adik-adik, kami menjadi bersemangat. Dengan menjadikan desa Ndapayami sebagai desa binaan kami sangat mengapresiasi ini. Karena, dari140 desa yang ada di Sumba Timur, desa kami dipilih untuk bersama-sama membangun masyarakat. Seakan ada keluarga baru yang mau berbagi dan belajar bersama kami dalam setiap kekurangan dan kelebihan yang kami miliki,” papar Lodu

Baca Juga:  Tips 5 Whys & 5 Hows, Bisa Rumuskan Solusi Masalah Sekolah Secara Tepat

Deklarasi desa dampingan GMNI ini dihadari oleh Camat Kanatang, Kepala Desa Ndapayami, Ketua DPD Desa Ndapayami, Tokoh masyarakat dan Pemuda setempat.(sepritus tangaru mahamu)

Komentar