Waingapu.Com – Dampak badai siklon tropis Seroja yang terjadi di Sumba Timur (Sumtim) – NTT sejak Minggu (04/04) hingga Selasa(06/04) dini hari lalu masih menyisakan jejak-jejak pilu. Peristiwa yang terjadi merata di sejumlha wilayah Sumtim itu juga turut melanda warga desa Kiritana dan Dusun Laihiding, di Kecamatan Kambera. Bersimpati terhadap prahara itu, PT. Rapid Infrastruktur Indonesia (PT. RII) menyalurkan donasi langsung ke dua lokasi itu.
Perusahaan yang bergerak di bidang Manajemen Konstruksi dan berpusat di Jakarta itu melakukan penyaluran donasi dan berkunjung ke desa Kiritana dan Dusun Laihiding, Jumat (16/04) lalu. Perusahan yang telah satu tahun, tepatnya sejak awal 2020 bergabung dalam pembuatan Pabrik Gula Pertama di NTT dan Timur Indonesia di daerah Wanga, Umalulu itu mengirimkan timnya ke lokasi bencana.

Gilang Arrahman Ikhsan selaku Deputy Project Manager PT. RII dalam rilis yang diterima media ini menjelaskan, bantuna yang disalurkan ke Kiritana dan dusun Laihiding itu cukup sulit dan menantang.
“Sekitar 30 menit dari Bukit Morinda, jalan terputus total karena banjir. Akses ke dusun Laihiding yang scukup sulit dan menantang karena hanya bisa dengan jalan kaki dan berenang. Listrik dan air bersih masih belum pulih di sana. Kondisi saat kami ke sana sedang dilakukan perbaikan oleh pemda menggunakan excavator,” ungkapnya.
Setibanya di Laihiding, tim PT. RII bertemu dan diterima oleh warga yang dipimpin oleh pak Langgu, selaku kepala dusun.
“Kami berikan sembako kepada 30 KK. pemberian sembako diberikan di area perbaikan karena akses ke dusun masih tidak memungkinkan,” timpal Gilang.
Selain di Laihiding bantuan juga disalurkan pada Rumah Anak Indonesia (RAI) di daerah Aibara, demikian papar Gilang dalam rilisnya.
“Lokasi Rumah Anak Indonesia itu berjarak sekira 15 menit dari Casa Kandara dan Bendungan Kanbaniru. RAI merupakan panti asuhan yang berbasis di Jogja yang membuka cabang di Sumba. Panti Asuhan menampung masyarakat Sumba yang membutuhkan. Dan dikarenakan musibah badai kemarin, RAI menjadi dapur umum yang mengolah bahan makanan jadi menjadi bahan siap makan. PT RII memberikan beberapa bahan pokok sebagai bahan masak dapur umum,” urainya.
Ama nai Fani, salah satu waerga Lai Hiding, yang berkesempatan turun ke kota Waingapu, Sabtu (17/04) kemarin, kepada media ini menuturkan terima kasihnya pada bantuan yang diberikan PT. RII.
“Kami di Laihiding sangat terbantu dan jadi tidak merasa sendiri setelah bencana banjir. Jujur saja, banjir dan angin lalu merusakan mata pencaharian utama kami di mondu (kebun di daerah aliran sungai, -red) yang kami tanami sayuran untuk selanjutnya di jual ke kota,” tuturnya. (wyn)