Waingapu.Com – Minimnya lapangan kerja tak bisa dipungkiri masih menjadi PR bagi pemerintah Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT saat ini maupun dimasa mendatang. Hal itu tak terbantahkan dengan melubernya para pencari kerja, yang rela berdesakan, juga antri untuk memasukan lamaran sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau tenaga kontrak daerah. Semangat untuk mencari kerja tak dipungkiri, berjalan seiring dengan terus berhembusnya rumor KKN akan mewarnai perekrutan honorer. Terkait hal itu, Yohanes L. Hawula, selaku penjabat Bupati Sumtim akhirnya angkat bicara.
“Memang tenaga kontrak tahun ini atau PTT tahun ini diperlukan cukup banyak. Sehubungan dengan itu kami secara transparan dan terbuka mengumumkan formasi dan akan melakukan tes tertulis yang murni. Hal ini bermaksud untuk benar-benar mendapatkan tenaga yang berkompeten dan akuntabel sesuai dengan formasi yang disiapkan, seperti halnya guru pada beberapa bidang studi, tenaga kesehatan, untuk Pustu dan Puskesmas, juga penyuluh pada BP4K yang memang sangat dibutuhkan saat ini. Semuanya dilakukan terbuka dan sesuai mekanisme, adalah untuk menangkal terjadinya KKN seperti halnya rumor, image dan kekuatiran yang muncul, tandasnya kala ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/01) siang kemarin.
Sehubungan dengan penerimaan tenaga PTT ini, Melkinaus Nara, Anggota Fraksi PDI-Perjuangan Kabupaten Sumtim yang dihubungi via handphone-nya, Selasa (26/01) malam, membenarkan usulan untuk perekrutan tenaga PTT itu disuarakan oleh legislatif. Dimana sebut Melkianus, sebanyak 231 lowongan dengan rincian untuk posisi guru sebanyak 100 orang, Bidang Kesehatan 40 orang, Banpol Pamong Praja 44 orang, Tenaga operator alat berat Dinas PU sebanyak 7 orang, dan tenaga penyuluh untuk BP4K sebanyak 40 orang. Kualifikasi pendidikan yang diterima mulai dari tingkat SMA Sederajat hingga diploma dan Sarjana.(ion)