Polemik Outsourcing PLN: Khairullah Pasang Badan, TDP tunggu Pimpinan

oleh
oleh

Waingapu.Com – Nasib Andreas Ndjurumana, tenaga outsourcing (alih daya) pada PT. PLN (Persero) Rayon Sumba Timur (Sumtim) dan Area Sumba masih belum menunjukan kejelasan. Pasalnya, selain pihak manager rayon belum memberikan pernyataan, Pelaksana Tugas (Plt) Manager PT. PLN (Persero) area Sumba juga memberikan pernyataan yang belum bisa memberikan jawaban yang pasti pada nasib Andreas yang telah mengabdi hampir 14 tahun sebagai tenaga alih daya pada BUMN yang acapkali menjadi sasaran umpatan warga jika listrik byar pret (padam mendadak) itu.

Khairullah, selaku Plt. Manager Area, yang ditemui di ruang kerja salah satu Asisten Manager (Asmen) di kantor PT. PLN (Persero) Area Sumba, Kamis (10/07) membenarkan pihaknya benar telah menerima surat yang dikirimkan Andreas.

“Suratnya benar telah kami terima, intinya kami dalam hubungan kontraktual bahwa yang bersangkutan adalah tenaga kerja yang bernaung dibawah PT. TDP. Jadi kalau dia yang bersangkutan dinilai melakukan perbuatan yang mengganggu kinerja dan pelayanan PLN ya kami kembalikan ke PT. TDP. Jika kami kembalikan tentu yang menjadi kewenangan pihak TDP untuk mengeluarkan atau mengambil tindakan lebih lanjut. Tapi ini bukan akhir segalanya, kami tetap belum ada kesimpulan karena akan ada tindakan berikutnya seperti mengundang pihak TDP untuk kembali membicarakan itu. Tentu kami tetap mempertimbangkan masa kerja dan pengabdian yang bersangkutan,” urai Khairullah.

Baca Juga:  Penemuan Situs Tempayan Lambanapu, Diperkirakan Berusia 500 Tahun SM

Lebih lanjut Khairullah yang nampak mengambil peran aktif terkait persoalan ini jika dibandingkan dengan Iman Krismanto selaku Manager Rayon Sumtim PT. PLN (Persero) yang pertama kali mengeluarkan surat pengembalian (pemberhentian) menegaskan apa yang ditempuh dan dilakukan pihak PLN telah sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku dilingkup PT. PLN.

”Di PLN punya aturan resmi yang tidak membedakan antara tenaga kerja bantu dan tenaga kerja tetap PLN, jadi ini sudah sesuai mekanisme dalam hubungan kontraktual antara PLN dan PT. TDP,” tandasnya.

Pihaknya juga mengaku siap jika dipanggil intansi yang menerima tembusan surat dari Andreas Ndjurumana. “Tentu kami siap memberikan klarifikasi dan keterangan jika dipanggil oleh Bupati maupun instansi lainnya di lingkup pemerintahan Kabupaten Sumba Timur,” timpalnya.

Baca Juga:  Bupati Sumba Timur Harapkan Kades Jaga Amanah dan Tinggalkan Legacy

Terkait dengan keluhan dan pernyataan Andreas akan siap memberikan bukti-bukti kebobrokan kinerja sejumlah oknum PLN baik karyawan tetap maupun tenaga alih daya yang justru melakukan pelanggaran yang jauh lebih besar/berat namun tidak dikenai tindakan tegas serupa yang dialaminya, Khairullah justru enteng menanggapinya.

“Kami terbuka disini, kalau memang ada pihak atau oknum PLN yang melakukan pelanggaran dan tidak sesuai dengan mekanisme tentu kami siap untuk menerima informasi itu yang penting disertai bukti dan tidak hanya sekedar argumentasi,silakan,” tanggapnya.

Ketika ditanya tanggapannya terkait berita acara pemeriksaan terhadap Andreas yang menyebutkan diperiksa oleh tim namun kenyataannya hanya satu orang yang memeriksa dan justru tidak membubuhkan tandatangan dalam berita acara pemeriksaan. Apakah hal itu lumrah dan sesuai mekanisme ataukah hanya kesalahan tata bahasa dan administrasi? Khairullah punya dalil tersendiri walau sangat singkat.

Baca Juga:  Sesali Timnas Kalah Tapi Salut Kinerja PLN

“Yang memeriksa itu memang tugasnya. Ya kami evaluasi nanti, Yang jelas itu tugasnya,” timpalnya.

Sementara itu, Dedy Putera, yang mengaku sebagai perwakilan PT. Trio Duta Pratama (TDP) di Waingapu, kala ditemui terpisah di tempat kerjanya menjelaskan, pihaknya tidak bisa memberikan banyak keterangan dan penjelasan karena masih harus berkoordinasi dengan pimpinan Perusahaan di Kupang.

“Memang kami sudah terima suratnya dan telah saya infokan ke bos di Kupang. Nanti urusan lebih lanjut tentu bos dengan pihak PLN,” jelasnya.

Nasib yang dialami Andreas, bukan mustahil bak hantu yang menakutkan bagi ratusan tenaga alih daya (outsourcing) yang bernaung di PT. TDP, yang selama ini mendedikasikan otak dan tenaganya pada PT. PLN Area Sumba. Kekuatiran dan kepasrahan selalu menguntit dan bukan mustahil datang tiba-tiba ibarat petir atau ibarat arus listrik (stroom) yang tak terduga menyengat tubuh.(ion)

Komentar