Rendahkan Profesi Wartawan, Wakil Ketua DPRD Sumba Barat Daya Tuai Kecaman

oleh

Tambolaka, Waingapu.Com — Dunia jurnalistik di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD)-NTT hingga kini masih dikejutkan dengan pernyataan tak elegan yang diduga dilontarkan oleh Wakil Ketua DPRD SBD, Yusuf Bora. Dalam percakapan telepon dengan seorang jurnalis, Yusuf disebut melontarkan ucapan yang menyinggung integritas wartawan: “Kalian wartawan kalau tidak ada berita maka tidak ada uang.”

Ucapan tersebut langsung menuai reaksi keras, terutama dari Freddy Ladi, jurnalis TVRI dan Ketua Perkumpulan Wartawan SBD (Pewarta). Insiden bermula saat Freddy mencoba mengonfirmasi sikap Fraksi Partai Perindo DPRD SBD, partai yang diketuai Yusuf di tingkat daerah terhadap polemik seleksi PPPK dan kemungkinan pembentukan panitia khusus (pansus) di lembaga legislatif tersebut.

“Alih-alih mendapat jawaban, saya justru diperlakukan tidak etis dan dilarang menulis berita. Ini mencederai semangat demokrasi dan kebebasan pers,” kata Freddy, Senin (9/6/2025) dalam pernyatannya.

Freddy menilai pernyataan Yusuf sebagai bentuk penghinaan terhadap kerja jurnalistik yang sah dan dijamin undang-undang. Ia menegaskan bahwa wartawan bekerja untuk kepentingan publik, bukan sekadar mencari uang seperti yang disampaikan Yusuf.

“Kami bukan pencari uang semata. Konfirmasi adalah bagian dari etika jurnalistik, bukan alat untuk menekan narasumber,” tegasnya.

Tindakan Yusuf dinilai mencerminkan sikap antikritik dan menutup diri dari transparansi publik. Lebih jauh, Freddy menyerukan agar pimpinan DPRD meninjau kembali etika komunikasi Yusuf yang dinilai tidak layak dipertahankan dalam jabatan publik.

Yusuf Bora yang dikonfirmasi terpisah wartawan, Selasa (10/6/2025) siang lalu memberikan klarifikasi juga permintaan maaf kepada Freddy maupun Pewarta SBD. Dikatakan politisi yang juga pengusaha restoran Kawona Beach yang berada di bibir atau masih dalam Kawasan sempadan Pantai itu, pihaknya tidak ada maksud untuk menyinggung ataupun menghina profesi jurnalis karena itu ia akan meminta maaf.

“Permintaan maaf akan saya sampaikan secara langsung, bukan hanya lewat pesan singkat. Ini bentuk penghormatan saya terhadap profesi wartawan,” tukasnya.

Ketua DPD Perindo SBD, lebih jauh menyatakan tetap pada prinsip wartawan adalah mitra strategis dalam menyuarakan pembangunan daerah. Selain itu tetap menjaga komitmen untuk menjaga hubungan harmonis antara wakil rakyat dan media massa.(ion)

Komentar