Waingapu.Com – Pihak manajemen PT. Muria Sumba Manis (MSM) menegaskan, pihaknya akan memenuhi panggilan penyidik Polres Sumba Timur (Sumtim), terkait dengan laporan seorang warga seputar rusaknya tempat ritual Marapu, di desa Patawang, Kecamatan Umalulu. Hal itu ditegaskan oleh Dodi Matulessi, Public Affairs and Plasma Officer – PT. MSM kepada media ini kala dihubungi via saluran WhatsApp (WA), Jumat (01/03) lalu.
Matulessi dihubungi media ini selain terkait dengan laporan rusaknya lokasi ritual Marapu, juga terkait dengan postingan photo dan narasi salah atu account FB yang menyebutkan kerusakan diduga dilakukan oleh sub kontraktor PT. MSM. Postingan ini bahkan juga rela dibagikan ke sejumlah account warganet lainnya.
“Kami akan datang memenuhi panggilan dari penyidik Polres Pak,” tandas Dodi dalam WA menanggapi pertanyaan media ini sehubungan kemungkinan dipanggilnya manajemen PT. MSM, pasca pelaporan Hapu Tarambiha II, dalam dugaan tindak pidana ‘Penistaan Tempat Ibadah Marapu dengan cara dirusak’ itu.
Adapun sebelum menyampaikan penegasan itu, Dodi yang mengaku berada di kantor PT. MSM yang terletak Jalan Ahmad Yani Kota Waingapu itu, juga sempat mengajak awak media ini untuk melihat lokasi bersama-sama. Ajakan itu karena dirinya merasa baru dan pingin tahu lokasi yang dimaksud. Ajakan yang mana kemudian dengan halus ditolak dengan penjelasan bahwa lokasi dimaksud pada prinsipnya sudah diketahui oleh sebagian besar karyawan di lapangan maupun dalam manajemen PT. MSM. Mendapatkan penjelasan itu, Dodi kemudian meminta ‘ijin’ untuk mencek lokasi terlebih dahulu agar lebih punya gambaran.
Untuk diketahui, informasi yang berhasil dirangkum media ini menyebutkan, Hapu Tarambiha, yang merupakan tokoh Kabihu (Marga) Mbarapapa itu, kala melaporkan ke Polres Sumtim, Senin (25/02) lalu didampingi oleh beberapa orang diantaranya, Umbu Ndeha, tokoh muda Kabihu Matualang dan Umbu Paulus Karipi tokoh muda Kabihu Luku Walu.
Umbu Ndeha, yang menghubungi media ini, Jumat (01/03) pagi tadi melalui saluran WA menjelaskan, kerusakan lokas ritual tepatnya terjadi di wilayah yang oleh warga dikenal dengan sebutan Yuara Ahu Dengi Wiki . Umbu Nhea juga menyertakan foto dan video dalam WA itu dengan lanjutan penjelasan kerusakan itu diketahui Selasa (19/02) silam pada saat pemilik tanah adat dan ritual menuju lokasi untuk melaksankan ritual. Namun kemudian mendapati llokasi ritual itu telah tergenangi air hujan karena di sekelilingnya tempakan tumpukan material tanah. (ion)