Waingapu.Com – Tai Kabala jadi sumber pembangkit listrik atau energy Biomassa, Aaah masa?! Itulah celetukan yang pernah terlontar dari sejumlah warga sumba yang
saya temui. Betapa tidak, Chromolina odorata itulah nama mentereng salah satu rerumputan yang mudah ditemui di Sumba dan lazim disebut rumput Tahi Belalang alias Tai Kabala ini sering menjadi gulma bahkan menjadi sasaran empuk api para petani dan pengembala ketika membuka kebun dan melepas ternak.
Yaa, Rumput inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber pembangkit energy biomassa yang nantinya akan dioperasikan oleh PT. Sumba Kaliandra Energi Terbarukan (SKET) di Kelurahan Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT.
Realisasi awal PT. SKET dalam spirit itu dimulai pada peletakan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Biomassa berkapasitas 1,5 Mega Watt di Jangga Mangu – Kawangu, Sabtu (01/08) lalu.
Peletakan batu pertama yang dilakukan dan dihadiri oleh Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora serta sejumlah petinggi Jawa Pos Group itu, diharapkan bisa berkelanjutan. Tidak seperti investasi-investasi lainnya di Sumtim yang terkesan gemerlap diawal atau dikonsep namun kemudian hilang dan tak terealisir sebagaimana konsep yang dipropagandakan ke warga.
”Aih semoga tidak macam PT. AAI yang lalu eee,” ketus seorang warga di sela-sela menikmati sajian tarian khas Sumtim dalam ceremonial acara itu.
“Yang kita lakukan saat ini adalah realisasi dari upaya pak Dahlan Iskan dan Jawa Pos Group untuk membantu daerah-daerah yang masih minim atau krisis listrik untuk bangkit dan membangun biar bisa setara dengan daerah-daerah lain,” tandas Zainal Muttaqin, Komisaris PT. SKET.
Tak hanya Tai Kabala, nantinya PLTU ini juga akan memanfaatkan kalindra (calliandra) sebagai bahan bakar.
“Bibit Kaliandra nantinya bisa dibagikan lewat SKPD yang memang telah saya instruksikan untuk bisa menganggarkannya. Warga yang mau menanamnya bisa mendapatkannya gratis. Imbas positif yang nanti diharapkan adalah peningkatan ekonomi masyarakat,” urai Bupati Sumtim, Gidion Mbiliyora dalam sambutannya.
Jika di Kawangu, PT. SKET telah mulai dengan peletakan batu pertama bangunan untuk pembangkit listrik dengan energi biomassa sejatinya tidak asing lagi bagi sebagian warga Sumtim tepatnya di Desa Rakawatu, Kecamatan Lewa. Di sini, seperti yang pernah dijelaskan oleh Daniel L. Panda, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi setempat, dalam diskusi lepas beberapa waktu silam menyatakan, warga telah menikmati listrik dari energy biomassa dengan bahan bakar utama sekam padi.(ion)