UNKRISWINA & Relawan Kemanusiaan Covid-19 Sumba Timur Bagikan Ribuan Masker & Sabun Cuci Tangan Gratis

oleh
oleh
Bagi Unkriswina Masker dan Sabun Gratis

Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Unkriswina Sumba), salah satu Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Para Relawan Kemanusian Percepatan Pencegahan & Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Timur menggelar Aksi Sosial dengan membagikan sekitar 5.500 lembar masker dan sabun cuci tangan yang dibagikan secara gratis selama 3 (tiga) hari ke depan (23 s.d. 25 April 2020) dengan sasaran penerimanya adalah warga kampus dan masyarakat sekitar yang akan dibagi secara selektif oleh tim.

Pembagian masker dan sabun cuci tangan adalah merupakan salah satu bentuk donasi Kampus dalam mendukung upaya Relawan Kemanusian yang sudah melakukan beberapa aksi di beberapa tempat yang lalu. Masker yang dibagikan adalah merupakan produk penjahit lokal Kota Waingapu yang dibeli oleh pihak kampus untuk dibagikan secara gratis secara selektif. Salah satu nilai yang sangat strategis dalam aksi tersebut bahwa kampus tidak saja mau melakukan aksi sosial dengan membagi masker dan sabun cuci tangan secara gratis kepada yang membutuhkan tetapi dengan cara melibatkan penjahit lokal dalam mengadakan masker yang dibutuhkan maka secara tidak langsung kampus juga telah turut memberikan stimulant pendapatan kepada para penjahit lokal saat ini, khususnya dalam menghadapi situasi ekonomi masyarakat yang terganggu dengan adanya wabah Covid-19.

Pembantu Rektor 3 Unkriswina Sumba, Umbu Ho Ara,S.E.,M.Si dalam arahan teknis menjelang aksi dilakukan menjelaskan, bahwa kegiatan aksi yang turut disponsori oleh Kampus Unkriswina Sumba merupakan serangkaian aksi yang merupakan salah satu bentuk kemasan acara Perayaan Hari Raya Paskah Kampus Tahun 2020. Maka dalam momentum pergumulan bersama kita saat ini yaitu terkait Covid-19 maka Panitia Paskah Kampus Tahun 2020 menggandeng Para Relawan Lokal dalam menjalankan aksi tersebut. Adapun Para Relawan yang dilibatkan adalah merupakan Relawan Kemanusiaan yang terbentuk secara swadaya oleh beberapa Lembaga Kristen yang ada di Kota Waingapu meliputi LSM CD Bethesda Sumba Timur, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Waingapu (GMKI Waingapu), Lembaga Kemahasiswaan Unkriswina Sumba, Ikatan Alumni Wira Wacana Sumba (Ikawina Sumba) dan Pemuda GKS Jemaat Payeti. Beberapa arahan teknis yang ditekankan adalah terkait protocol yang telah dikeluarkan oleh pemerintah agar dalam menjalankan aksi sosial tersebut seluruh tim dihimbau agar tetap tertib dan patuh mengikuti protocol seperti jaga jarak dan menggunakan masker saat menggelar aksi. Tim aksi juga dihimbau agar senantiasa menjaga Kesehatan diri dan diri orang lain sehingga jangan sampai kerinduan kita meringankan beban masyarakat melalui aksi sosial yang kita lakukan jangan justru malah membawa kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.

Baca Juga:  Walhi NTT: Kekeringan Tiga Tahun, Warga Sumtim Rugi Miliaran Rupiah
Bagi Unkriswina Masker dan Sabun Gratis

Aksi Sosial tersebut dibuka dengan resmi oleh Rektor Unkriswina Sumba, Pdt. Norlina Rambu Kalunga,M.Si.Teol. yang turut dihadiri langsung oleh pimpinan beberapa Lembaga yang tergabung dalam relawan kemanusian. Dalam arahannya Rektor Unkriswina Sumba menegaskan bahwa sudah sekitar Rp 80.000.000,- yang akan dialokasikan oleh pihak kampus untuk mengekspresikan diri sebagai wujud keikutsertaan pihak kampus yang merupakan bagian dari masyarakat dalam memberikan dukungan konkrit kepada pihak pemerintah setempat terkait pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah. Tentunya apa yang dialokasikan bukanlah mau menunjukkan bahwa kampus memiliki kelebihan dana sehingga dapat terlibat melakukan aksi sosial bersama para relawan, tetapi sejatinya apa yang dilakukan oleh pihak kampus adalah perwujudan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi di daerah ini.

“Apa yang akan kita lakukan hari ini selama tiga hari kedepan adalah merupakan wujud kesadaran almamater sebagai mitra pemerintah. Kampus dan para relawan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat di daerah ini, sehingga kitapun wajib merasa terpanggil untuk turut serta memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 bersama pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Sebagai Rektor Unkriswina Sumba, kami sangat mengapresiasi langkah konkrit yang telah dilakukan oleh para relawan selama ini, dimana di dalamnya terdapat warga kampus dalam hal ini mahasiswa bahkan alumni kampus yang hadir secara kelembagaan maupun secara personal, kami turut bangga sebagai bagian dari almamater tercinta. Kita akan bersama-sama melakukan aksi sosial ini pada hari pertama dengan sasaran lokasi awal kita adalah warga kampus, masyarakat penjual di Pasar Inpres Matawai, Para Penjual di sekitaran Pasar Prailiu dan beberapa warga di Kalu dan sekitar lokasi kampus,” paparnya.

Baca Juga:  Episode 1 Serial Perang Dunia II: Peristiwa Yang Melatar Belakangi Perang Dunia II

Acara pembukaan Aksi Sosial diakhiri dengan doa bersama dan selanjutnya secara selektif dan teratur, tim aksi dari pihak kampus bersama para relawan kemanusian menuju lokasi sasaran aksi sosial. Lokasi pertama aksi sosial yang digelar adalah di Lokasi Pasar Inpres Matawai. Selain pembagian masker gratis dan sabun cuci tangan gratis, aksi tersebut juga turut diwarnai dengan seruan himbauan edukasi yang dilakukan oleh para relawan yang langsung bertindak selaku orator adalah coordinator CD Bethesda Sumba Timur.

Beberapa scenario pembagian yang dilakukan oleh tim adalah dengan cara membagi masker dan sabun cuci tangan sambil memberikan himbauan edukasi akan pentingnya penggunaan masker bagi masyarakat pengunjung pasar pada umumnya dan para penjual pada khususnya. Beberapa ibu penjual di pasar sejatinya sudah ada yang menggunakan masker, tapi dalam pantauan tim aksi di lapangan masih sangat dominan para pengunjung yang tidak menggunakan masker. Secara langsung Rektor Unkriswina Sumba bersama Co. CD Bethesda, Ketua GMKI, Ketua Ikawina Sumba, Presiden Mahasiswa dan Pemuda GKS Payeti turut serta mendampingi tim aksi untuk melakukan himbauan edukasi, sehingga sangat diharapkan agar masker yang dibagikan benar-benar akan dimanfaatkan oleh para penjual. Para penjual dihimbau secara personal agar mau menggunakan masker yang dimiliki, baik yang sudah ada maupun yang dibagikan oleh tim aksi, bahwa selain untuk menjaga diri dan diri orang lain, penggunaan masker oleh para penjual sejatinya juga akan turut menarik minat para pembeli, sehingga para pembeli tidak enggan untuk menemui para penjual saat berjualan.

Terlihat bahwa masyarakat pengunjung Pasar Inpres Matawai sangat antusias untuk mendapat masker dan sabun gratis, dan sebagai salah satu langkah antisipasi sekaligus edukasi maka saat masker diberikan maka tim aksi langsung menghimbau untuk masker tersebut langsung dikenakan oleh penerima, dan hal ini disambut baik oleh masyarakat penerima karena masker yang dibagikan tersebut sudah dalam kondisi siap pakai.

Baca Juga:  2015 Hingga Maret 2016, Ratusan Rumah Jadi Korban Jago Merah

Fenomena yang sama juga ditemui di lokasi Pasar Prailiu, bahwa para penjual pada umumnya masih belum menggunakan masker, walaupun ditemukan terdapat beberapa yang sudah menggunakan masker. Dalam kesempatan membagikan masker, tim aksi sempat berbincang-bincang dengan beberapa penerima, bahwa sejatinya sudah ada pihak lainpun yang melakukan aksi pembagian masker, namun mencermati kenyataan bahwa masih dominan para pengunjung pasar belum menggunakan masker maka tim aksi berkesimpulan agar scenario pembagian yang akan digelar pada hari kedua dan ketiga tetap menggunakan pendekatan yang sama yaitu sambil membagi masker maka tim aksi wajib memberikan himbauan edukasi akan pentingnya penggunaan masker bagi masyarakat saat ini.

Tim aksi berharap agar masker yang dibagi tidak saja diterima untuk disimpan tetapi benar-benar akan digunakan oleh setiap masyarakat penerima (tidak mubasir) sehingga setiap jerih lelah para pihak yang turut serta mendukung dan terlibat dalam upaya aksi sosial tersebut akan berdampak positif dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah tercinta. Dilain pihak, bahwa aksi sosial yang dilakukan tentunya masih sangat syarat dengan keterbatasan, sehingga sebagai relawan, sangat berharap apa yang telah dilakukan oleh pihak kampus bersama relawan (dan mungkin pula sudah dilakukan oleh pihak lainnya) akan menumbuhkan rasa keterpanggilan yang sama dari banyak pihak sehingga pada masa yang akan datang akan banyak wujud aksi sosial yang dilakukan oleh setiap individu, komunitas dan Lembaga untuk melakukan aksi yang mungkin dalam kemasan yang berbeda tetapi yang dilakukan secara lebih maksimal. Semoga.(*)

Penulis : Rinhard Herman Radjah,S.E. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Wira Wacana Sumba (Ikawina Sumba).

Komentar