Waingapu.Com – Populasi hama belalang Kembara atau Locusta Migratoria di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) nampak terus menunjukan trend peningkatan. Pasalnya jika pekan lalu dengan mudah warga menemukan belalang yang melompat dan merayap di rerumputan padang sabana di wilayah Tandening dan Laiwila, Kecamatan Pahunga Lodu, kini justru belalang Kembara yang telah berusia dewasa dan bersayap, beterbangan bebas di padang-padang pengembalaan Tandening dan sekitarnya.
Seperti disaksikan Minggu (08/07) sore lalu, belalang jutaan belalang beterbangan melintasi padang dan juga melewati jalanan setiap kali kendaraan bermotor melintas. Karena kondisi itu, mau tidak mau para pengemudi khususnya pengemudi kendaraan bermotor roda dua harus menurunkan kecepatan. “Kalau kita lewat dia (belalang, – red) terbang kesana kemari. Kalau kita ngebut yaa tabrak muka kita bisa hilang akal atau pusing juga. Paling parah kalau kena mata,” jelas Tunggu Ranjamandi, seorang warga yang dimintai komentarnya kala melintasi jalan Nasional di wilayah Tandening.
“Kita di sini jarang pakai helm, tahu sudah di kampung, tapi kalau lewat baru banyak belalang begini yaa tidak ada jalan lain selain pelan-pelan. Ini belalang sekarang sudah besar dan punya sayap. Kalau awal dan pertengahan Juni lalu masih kecil dan lompat-lompat saja,” imbuh Tunggu, yang tak mau menunggu lebih lama lagi untuk segera pulang, sehubungan dengan ikan yang dibawanya untuk dikonsumsi bersama keluarganya.
Keluhan senada juga dikemukakan Alphonsius yang juga melintasi jalan yang sama dengan motor bebeknya. “Kalau kena muka sakit juga pak, kalau satu saja syukur tapi kalau lebih, lumayan juga bisa bekas di muka. Saya tiap hari hari lewat disini, belalang macam tambah banyak saja,” jelas pedagang ikan dari Lairoka, Kecamatan Wulla Waijillu itu.
Seperti pernah diwartakan sebelumnya, Bupati Sumtim Gidion Mbiliyora menyatakan telah empat Kecamatan yang melaporkan adanya koloni-koloni belalang Kembara. Namun dengan realita Minggu kemarin, dimana Kembara juga ditemukan di sekitar desa Wulla, bisa dikatakan telah lima kecamatan di ‘invasi’ Kembara, yakni Pandawai, Umalulu, Pahunga Lodu, Rindi dan Wulla Waijillu.(ion-wyn)