Waingapu.Com – Sabtu (23/01) petang lalu menjadi special bagi warga Sumba Timur (Sumtim) – NTT, terkhususnya bagi 23 warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19. Pasalnya, mereka bisa kembali lalui malam Minggu dengan lebih bahagia dari sebelumnya, karena telah dinyatakan sembuh atau terlepas dari cengkeraman virus Corona, yang membuat mereka selama beberapa pekan lalui hari dalam isolasi dan karantina. Figur-figur ‘pilihan’ itu diharapkan bisa menjadi agen Protokol Kesehatan (Prokes) dalam kesehariannya. Perilaku menggunakan masker kala beraktifitas terutama diluar rumah, sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir hingga tidak menciptakan juga menjauhi kerumuman, sesuai anjuran prokes mereka lakukan dan ‘kampanyekan’ dalam kesehariannya.
“Yaa benar ada 23 orang yang telah dinyatakan sembuh. Penetapan sembuhnya mereka didasari pada pedoman penanganan Covid revisi lima. Artinya mereka yang sudah tidak miliki gejala lagi dan sudah menjalani masa karantina minimal 14 hari bahkan ada yang lebih dari itu serta tak punya keluhan. Kita harap mereka ini bisa menjadi figur yang turut aktif menerapkan Prokes atau bisa dibilang agen Prokes,”ungkap Jonker Telnoni, Ketua tim surveilance Satuan tugas (Satgas) Percepatan dan Penanggulangan Covid-19 Sumtim, Sabtu (23/01) malam lalu.
Ditambahkan Jonker, ke-23 warga dimaksud diharapkan bisa melakukan sosialisasi pentingnya penerapan Prokes dimasa pandemic Covid-19. Hal mana bisa mereka lakukan mulai dari keluarga, dan lingkungan sekitarnya juga tepatnya bekerja.
“Agen perubahan dalam penerapan prokes mulai dari lingkungan terkecil dalam keseharina mereka, itu harapannya,” tandas Jonker yang juga menjabat Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Sumtim, kala diwawancarai media ini via gawainya itu.
Diakui Jonker, ke-23 warga yang dinyatakan sembuh itu memang bukan berdasarkan hasil uji SWAB dan juga Test Molekuler Cepat (TCM). Hal itu dikarenakan jika harus menunggu hasil SWAB membutuhkan waktu yang cukkup lama, karena menunggu antrian cukup panjang untuk diuji dalam Laboratorium Biomolekular RSUD WZ Yohanes – Kupang.
“Mereka yang dipulangkan dominannya sebelumnya diisolasi di Hotel Cendana, hanya sebagian kecil yang disiolasi di RSUD, hanya tiga orang. Dan ada pula yang isolasi mandiri. Yang pasti mereka tidak ada keluhan lagi. Jika kalau tunggu hasil SWAB tentu memakan waktu lama, jadi mereka dinyatakan sembuh dan itu disepakati dalam tim sartgas kemarin untuk kembali ke pedoman yakni dilakukan pemantauan, nilai klinisnya membaik atau tidak ada keluhan, bisa dikatakan sembuh,” urainya.
Perlu pula diketahui, kata Jonker kini RSUD WZ – Kupang, tidak lagi bisa menerima sampel SWAB karena situasi kini telah menumpuk. ‘Katanya yang numpuk sudah ribuan, jadi mereka menyatakan tidak bis alagi menerima, karena mau fokus habiskan dulu yang ada,” imbuhnya.
Menurut data yang terpublihs Posko Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sumtim, Sabtu (23/010 petang, ke-23 orang yang dinyatakan sembuh itu membuat total kesembuhan meningkat menjadi 95 orang dari total kasus posotif sebanyak 237. Ke-23 warga yang dinyatakan sembuh itu berasal dari Kota Waingapu 16 orang, Kambera dan Kanatang masing-masing tiga orang, dan dari Kecamatan Lewa satu orang. (ion/wyn)