Waingapu.Com – Pasca pengamanan dua unit tangki pengangkut BBM milik PT. Elnusa Petrofin cabang Waingapu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, karena terkait kasus ‘kencing bbm’ di jalanan. Wartawan terus berupaya melakukan konfirmasi dengan manajemen PT. Elnusa Petrofin, namun saat ditemui pertama kali, tepatnya Sabtu (14/04) siang lalu, Stevanus Lama, yang sejatinya merupakan Head of Operation (Kepala Operasi), anak perusahaan Pertamina itu, ketika ditemui saat jeda pengambilan data dan keterangan oleh penyidik Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Sat Reskrim Polres Sumtim sempat menyangkali diri dan jabatannya.
Namun demikian, Senin (16/04) siang kemarin, kelihaian Stevanus yang oleh jajarannya biasa disapa Evan itu, akhirnya menemui titik akhir, pasca ditemui wartawan di Depo Pertamina Waingapu. Upaya wartawan untuk melalukan konfirmasi dengan yang bersangkutan sempat tarik ulur. Evan sebelumnya nampak masuk ke kantor Depo Pertamina, namun oleh staf dan bahkan oleh Supardi, selaku Head Operation Depo Pertamina Waingapu, disebutkan sedang tidak berada di tempat atau sedang keluar.
Upaya wartawan tidak sampai disini, wartawan kemudian menyambangi kantor PT. Elnusa yang masih berada dalam satu kawasan dengan Depo Pertamina. Disinilah wartawan kemudian meminta stafnya untuk dipertemukan dengan Evan. Setelah stafnya diyakinkan bahwa Evan ada dan mungkin mengamankan diri ke kantor Depo, akhirnya oleh stafnya Evan dipanggil dan kemudian bisa dikonfirmasi.
Saat dikonfrimasi wartawan, apakah yang bersangkutan merupakan pimpinan PT. Elnusa Petrofin Waingapu, dengan suara bergetar diakuinya. Evan kemudian mengakui bahwa dua unit truk tangki, dengan kapasitas muat bbm masing-masing 16 ribu liter diamankan petugas Polres Sumtim.
“Saya belum tahu sampai proses mana sekarang, saya hanya fokus kasih keluar mobil saya saja. Untuk kelanjutannya silakan pak tanya ke Penyidik. Kita sudah koordinasi dengan pusat dengan memberikan laporan kesana. Keputusannya nanti dari pusat,” jelas Evan.
Ketika ditanya terkait perilaku yang bersangkutan menyangkali diri dan jabatannya saat pertama kali ditemui para awak media, Evan menyatakan permohonan maafnya.
“Saya tidak ada maksud begitu pak, saya hanya masih belum fokus kesitu, juga saya kuatir nanti asal-asalan ngomong, jujur saja saya baru pertama kali diwawancarai begini, sekali lagi saya mohon maaf,” timpal Evan.
Terpergoknya aksi nakal sopir tangki ini mendapat apresiasi berbagai pihak. Karena aksi serupa sudah merupakan hal yang lumrah ditemui dan dipergoki warga. Namun karena aksi itu dilaksanakan cepat dan berjamaah hingga sulit terdeteksi dan ditangkap tangan oleh pihak berwajib. Warga memberi apresiasi kepada kesigapan petugas Polsek Lewa namun juga menaruh asa pada penyidik Polres Sumtim agar jeli dan tidak semata-mata mengarahkan pemeriksaan dan penindakan serta proses hukum kepada sopir, namun juga semua pihak yang terkait dalam aksi yang meresahkan ini.(ion)