Waingapu.Com – Ernawati Rambu Nona, gadis kecil berusia 5, 5 tahun harus meninggal dunia dengan cara tragis pasca diterkam buaya muara ganas di pantai Warambadi, Desa Palanggay, Senin (8/8/2022) sekira pukul 16:00 WITA lalu. Walau telah mengikhlaskan kepergian Rambu Nona, keluarga masih belum bisa menerima perilaku buaya yang menewaskan puteri pasangan Amos Bolo dan Elisabet Paji Djera itu. Mereka berniat untuk lakukan ‘perhitungan’ dengan memburu dan lakukan pembalasan.
Niat keluarga untuk memburu buaya yang menyebabkan meninggalnya Rambu Nona diungkapkan oleh Yosias Djara, salah satu kerabat korban. Figur yang mengaku turut memberikan keterangan pada aparat dan juga petugas terkait pasca penemuan jenazah korban itu menyatakan, niat keluarga sudah bulat, bahkan didukung oleh warga lainnya.
“Itu buaya hampir tiap hari ada di sekitar situ (TKP) di pantai itu, bahkan tadi masih sempat lihat sama keluarga yang baru pulang dari laut. Panjang sekitar tiga meter lebih. Kami semua sudah kenal ciri –cirinya dan tahun 2020 lalu saya dan keluarga lain sempat foto dan video waktu dia (buaya) muncul. Jadi pasti kami akan buru dia,” tandas Yosias yang juga biasa disapa Bapa Arman itu, ketika menghubungi media ini Selasa (09/8/2022) malam lalu.
Ketika ditanya kapan upaya perburuan itu dilakukan, Yosias lugas menjawab secepatnya akan dilakukan.
“Kalau ikut kita punya mau yaaa sekarang bila perlu tadi memang keluarga sudah sepakat harus buru itu buaya, apalagi tadi dia masih naik dan ganas. Dia naik di pantai dan ada di sekitar rumah warga di pinggir pantai. Kami mengenalnya karena ada tanda di ekornya,” ungkapnya.
Diakui Yosias, buaya yang menerkam Rambu Nona punya kawanananya. Namun demikian buaya itulah yang paling agresif naik ke pesisir dan pemukiman warga. Dikatakannya, ternak jenis ayam, babi dan anjing milik warga sudah banyak yang jadi korban.
“Belum lama ini ada juga dua orang yang ketemu dan cedera karena diserang. Buaya itu serang dan berusaha rampas ikan hasil tangkapan, satu sempat luka di tangan dan satunya di kaki,” urai Yosias yang diamini beberapa rekannya yang turut hadir saat kala wawancara dilakukan via ponsel itu.
Terkait khabar pemakaman Rambu Nona, keluarga sebut Yosias masih belum semuanya hadir untuk membahasnya. “Belum tahu kapan penguburannya, ini saya baru juga pulang dari rumah besar di kampung tempat jenazah disemayamkan. Tapi yang pasti tidak akan terlalu lama lagi,” pungkasnya. (ion)