Tragis, Anak 5 Tahun Diterkam Buaya di Warambadi, BKSDA Diminta Respon

oleh
oleh

Waingapu.Com – Gadis kecil berusia 5,5 tahun, yang belum lama ini mulai tempuh pendidikan di Taman Kanak-kanak itu sebelumnya  begitu ceria, namun petaka maut mengincarnya sangat dekat. Ernawati Rambu Nona, harus meninggal dunia dengan tragis pasca diterkam buaya muara ganas di pantai Warambadi, Desa Palanggay, Senin (8/8/2022) sekira pukul 16:00 WITA lalu.

Dikisahkan Yakub Mangu Yada, Camat Pahunga Lodu, ketika dihubungi media ini, Senin (8/8/2022) petang lalu, gadis kecil malang itu sebelumnya bersama orang tuanya ke laut Warambadi yang sedang surut untuk mencari hasil laut berupa kerang, siput, bulu babi dan lainnya. Karena usianya masih kecil, korban dititipkan di pondok kerabat mereka di pesisir pantai.

“Ketika air sudah mulai pasang, orang tuanya naik ke pantai, lalu duduk bersihkan hasil yang didapatkan dari laut. Rambu melihat orang tuanya datang langsung berlari dan mendekat bersama anak anjing kesayangannya. Bermain dan lalu memandikan anak anjingnya tidak jauh dari bapa mamanya. Tiba-tiba muncuk buaya besar dan menerkam serta menyeretnya ke air yang dalam,” jelas Yakub mengutip informasi yang didapatnya dari TKP beberap saat setelah korban ditemukan itu.

Baca Juga:  Start Dari Pelabuhan Nusantara, Tim SAR Gabungan Esok Akan Kembali Cari Ferry Koro

Upaya untuk memburu buaya dan mencari korban, kata Yakub dilakukan oleh warga secara spontan dan beramai-ramai.

“Orang tuanya teriak minta tolong melihat anak  mereka diseret buaya, katanya buaya besar sekitar 4 meter.  Warga langsung berupaya kejar bahkan ada yang gunakan perahu motor. Sekitar jam 5 sore anak malang itu ditemukan telah meninggal dengan luka di sekitar rahangnya,” ungkap Yakub.

Gadis kecil yang telah berpulang itu, tetap dibawa ke sarana kesehatan terdekat, dan selanjutnya disemayamkan di rumah duka keluarga di Desa Mburukulu. “Jenazah sekarang sudah disemayamkan di rumah duka,” timpal Yakub.

Peristiwa warga diterkam buaya di wilayah Pahunga Lodu, sejatinya buukan yang pertama. Yakub menjelaskan peristiwa serupa beberapa kali terjadi. Baik yang terjadi di sekitar TKP yang berupakan kawasan pantai dan muara, namun juga di tempat lainnya. 

Baca Juga:  Banjir Rob Cemaskan Warga Matawai Atu, Wabup Sumba Timur Langsung ke TKP

“Kami berharap dengan peristiwa ini pihak terkait seperti BKSD meresponnya agar tidak lagi ada korban. Yang lalu sempat datang dengan tujuan menangkap buaya yang memangsa korban dan masuk ke kawasan perumahan di pesisir tapi tidak berhasil,” papar Yakub menitip  harapannya juga warga.

“Warga sebenarnya hanya ambil hasil laut dan tidak pernah ganggu buaya-buaya di habitatnya. Tapi memang mungkin sudah terlalu banyak jadi meresahkan dan mengkuatirkan,” pungkas Yakub.

“Kalau ternak warga baik kambing dan ternak seperti babi dan anak sapi atau kerbau, sudah sering dimangsa buaya. Warga tidak turun laut, mereka harapkan hasil laut untuk komsumsi juga dijual untuk kebutuhan ekonomi,” jelas Jemy, Selasa (9/8/2022) kerabat korban sembari mengatakan bahwa rencana pemakaman korban yang masih terhitung cucunya itu masih akan dibahas keluarga besar. (ion)

Baca Juga:  Banjir Prailiu, Kenyamanan Nasabah Pegadaian Ikut Terusik

Komentar