Waingapu.Com – Kampung Praiyawang di Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur, Kamis (25/5/2023) mendatang akan kembali menggelar ritual adat pemakaman bangsawan dalam tradisi Marapu. Penguburan dalam adat dan tradisi Marapu itu akan dilaksanakan untuk mendiang Umbu Kanabu Ndaung yang wafat pada 1 Januari 2022 silam. Persiapan dan tahapan pelaksanaannya bahkan telah dilakukan oleh keluarga dan kerabat terkait almarhum.
Informasi yang diperoleh media ini Senin (22/5/2023) pagi dari Umbu Remi Deta, yang merupakan anak mantu Almarhum menyebutkan, mertuanya akan dimakamkan di kuburan atau Reti Mbeni/ Watu Mbeni.
“Bapa mantu akan dikuburkan di Reti Mbeni atau Watu Mbeni. Yang mana disatukan dengan kakek, nenek dan seorang saudara lelakinya,” jelas Umbu Remi.
Lebih lanjut Umbu Remi yang juga merupakan sekretaris Kepercayaan Marapu di Sumba Timur itu menjelaskan tentang secuil cerita dibalik penamaan Reti Mbeni atau Watu Mbeni yang menjadi kuburan mertuanya. Kuburan itu awalnya diadakan untuk penguburan kakek dari mertuanya itu, yang mana dalam proses pengerjaan dan penarikan batunya itu menuju kampung Praiyawang menimbulkan banyak korban jiwa. Hal mana yang membuat makam atau kuburan itu disebut Watu Mbeni atau Reti Mbeni yang secara harfiah atau diterjemahkan lurus berarti Batu Marah atau Kubur Marah.
Adapun Almarhum Umbu Kanabu Ndaung lahir pada 25 Mei tahun 1960 silam. Tepat pada pada 1 Januari 2022 lalu wafat dan meninggalkan seorang isteri dan 5 orang puteri.
Adapun pemakaman dalam adat dan tradisi Marapu itu nantinya bisa juga diikuti dan disaksikan oleh masyarakat umum. Lazimnya pemakaman seperti ini akan mengundang dan memantik perhatian masyarakat banyak baik dari dalam dan luar Sumba Timur. (ion)