Kesuksesan Bisa Diraih oleh Siapapun dan Tak Harus dari Kaum Berdasi

oleh
oleh
Artono Bali Peka Lero

Kita akan melihat sedikit kisah sukses dari seorang muda asal Sumba Barat, tepatnya di Kecamatan Loli, DesaLoda Pare, atas nama Simson Taurus Ubu Ngedo.S.Ap. Ia merupakan Alumni Universitas Tribuana Tunggadewi, yang sempat menjadi  pengangguran seusai lulus sarjana. Dimasa nganggurnya dirinya berpikir untuk mencari solusi untuk mencari sumber penghasilan.

Dengan modal pas-pasan, dia memulai melakukan aktiftas beli dan jual ternak mul;ai dari Babi. Usahanya kemudian berkembang hingga bisa menjalankan aktiftas jual beli ternak yang lebih besar seperti kuda, sapi dan kerbau.

“Untuk mencapai masa depan yang baik diperlukan usaha maksimal dan kerja keras,juga perlu menjaga dan membangun relasi sosial masyarakat,” jelasnya.

Tak bisa dipungkiri,  perlu waktu demi mencapai perubahan, apalagi untuk berwira usaha perlu kesabaran. Wira usaha kini perlahan menjadi trend di era modern ini, karena membantu perekonomian serta kesejahteraandiri dan juga keluarga. Selain itu, dalam mengimplementasi program tersebut banyak sekali kendala yang menyebabkan kurangnya persiapan sehingga ide yang dituangkan kurang matang. Karena itu sangat penting dalam melaksanakan persiapan menuju pada kegiatan Kewiusahaan sosial.

Baca Juga:  Tolak Golput & Politik Uang: Mahasiswa Lewa Orasi Keliling

Untuk diketahui, Skinner Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan/balas jasa berupa profit finansial maupun non finansial.

Perdagangan yang menjadi salah satu latar belakang atau faktor ekonomi yang mendukung mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari. Sementara sistem perdagangan adalah untuk mempertahankan hak warisan budaya leluhur dan memenangkan kepentingan orang lain masyarakat sekitarnya dan masyarakat dari luar lingkungan maupun perkotaan dan pedesaan.

Seperti bisnis jual beli ternak atau hewan yang dilakukan Simson, sejatinya bukan suatu bisnis yang n hanya mencari keuntungan sendiri tetapi juga untuk mempermudahkan warga masyarakat Sumba, yang dimana seseorang yang membutuhkan hewan tersebut digunakan untuk melestarikan budaya leluhur sepertinya Pakai belis nona sumba pada saat seorang laki-laki mempersuntingkan seorang wanita dan Pesta adat istiadat, kematian dan lain-lain sebagainya.

Baca Juga:  Surat Terbuka Untuk Bapak Gubernur NTT dalam kaitan kian maraknya Pencurian & Perampokan Ternak di Sumba

Kewiusahan sosial berdagang dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas, dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Beberpa hal yang perlu diperhatiakn dalam membangun usaha jual beli ternak diantaranya, lokasi dan kebersihan kandang.  Hal mana belum sepenuhnya dipahami oleh oara pemula bisnis ternak. Mereka kadang abai terhadap kenyamanan warga sekitar. Membangun kandang ternak harus sesuai dengan prosedur untuk kesehatan masyarakat setempat.

Jika tidak, maka akan berdampak buruk bagi warga sekitar kandang seperti mencium bau tidak sedak, tersebarnya penyakit tertentu bahkan sampai pada pencemaran lingkungan karena limbah ternak. Sudah menjadi kewajiban agar setiap pebisnis ternak memahami ini dengan baik.

Baca Juga:  Pondasi Mimpi Tak Bertuan

Pilih lokasi yang jauh dari penduduk, gunakan sistem yang berstandar untuk kebersihan serta kesehatan kandang termasuk juga gunakan sistem pengolahan yang tepat untuk membuang limbah kotoran ternak.

Hal lain yang juga perlu diperhatikan, adalah jangan membuang limbah kotoran di sungai, sawah atau tempat yang dibutuhkan banyak orang karena akan menimbulkan berbagai penyakit. Ingat, kebersihan kandang akan menjamin kesehatan ternak dan pastinya kualitas ternak itu sendiri.

Penulis: Artono Bali Peka Lero, Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Program Studi PPKn 

Komentar