Korban Begal Payudara di Waingapu Sempat Alami Trauma, Polres Pastikan Proses Hukum Terus Bergulir  

oleh
oleh

Waingapu.Com – Korban begal payudara, sebut saja Bunga, warga kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, sempat alami trauma. Hal itu diungkapkan Kapolres Sumba Timur, AKBP. Fajar WLS melalui Kasat Reskrim Iptu Jumpatua Simanjorang. 

Dijelaskan Jumpatua, yang dihubungi wartawan melalui pesan WA, Jumat (23/9/2002) lalu, korban memang alami trauma kerena tak menduga akan alami peristiwa itu. Namun setelah diberikan konseling, rasa trauma itu kini telah berangsur sirna.

“Sudah diberikan konseling dan pendampingan dari Dinas Sosial. Awalnya memang ada trauma pada korban. Setelah dilakukan konseling dan pendampingan sekarang sudah beraktifitas seperti biasa,” jelas Jumpatua.

Ditanya perkembangan proses hukum bagi Raby (26) yang menjadi tersangka dalam kasus itu, Jumpatua memastikan terus bergulir. 

“Sudah kita tahap 1, berkasnya di Kejaksaan. Kemudian menunggu dari Kejaksaan. Apabila ada kekurangan untuk kemudian dilengkapi,” timpalnya. 

Baca Juga:  Dilengkapi Kapal Polairud, Pencarian Korban Perahu Terbalik Belum Membuahkan Hasil

Seperti diberitakan lalu, Raby yang mengaku asal Woka, Kelurahan Hambala, Kota Waingapu, Sumba Timur, NTT, dibekuk aparat. Yang bersangkutan biasa ternyata merupakan pelaku pencabulan, pencobaan pemerkosaan dan bahkan begal payudara sebanyak lebih dari 50 kali. 

Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS melalui Kasat Reskrim Iptu Salfredus Sutu menjelaskan, pelaku terancam pidana penjara maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun. Hal itu sebut Sutu merujuk pada pasal pasal 82 ayat 1 UU RI no 17 thn 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 thn 2002 tentang perlindungan anak atau pasal 285 KUHP junto pasl 53 KUHP yang menjerat tersangka pelaku.

Awal mula kasus itu terungkap, Senin (22/8/2022) pagi lalu berawal dari peristiwa yang terjadi pada Rabu (17/8/2022) pekan lalu di salah satu ruang kelas SMA PGRI. Tersangka ternyata telah mengincar Bunga, siswi SMA tersebut, apalagi sekolah saat itu masih sepi. 

Baca Juga:  Diduga Lakukan Pelecehan pada Ibu 4 Anak, Oknum Pejabat BPN Sumba Timur Dilaporkan ke Polisi

Awalnya, tersangka menawarkan bantuan mendorong dan membuka gerbang sekolah untuk korbannya. Setelah itu berbincang dengan korban dalam sebuah ruang kelas dan kemudian nekad mendekat dan memeluk korban.

“Korban berteriak sehingga Tersangka menutup mulut Korban dan membanting Korban di lantai sehingga korban tertunduk dan Tersangka memasukkan tangan kiri ke dalam rok Korban melalui bagian pinggang dan melakukan aksi meraba-raba bagian yang ditutupi busana korban. Tangan lainnya berusaha membekap mulut korban,” urai Iptu Salfredus Sutu (Kasat Reskrim yang digantikan oleh Jumpatua, – red)

Korban yang terus melawan, kata Sutu akhirnya berhasil menggigit jari manis pelaku, dan juga menggigit punggung kiri pelaku sembari teriak.

Baca Juga:  Drainase Kambajawa Makan Korban, Seorang Gadis Belia Meninggal Dunia

“Tersangka kemudian keluar sekolah dan melarikan diri menggunakan motor honda beat warna hitam tanpa TNKB,” tambah Sutu sembari menjelaskan penangkapan pelaku dilaksanakan Rabu 17 Agustus malam lalu, tanpa perlawanan berarti. 

“Tersangka mencari dan mengincar korban begal payudara yang sedang berjalan sendiri saat melintasi jalanan sepi. Yang menjadi sasarannya adalah anak sekolah dan pekerja toko yang hendak berangkat kerja. Setiap melakukan aksinya selalu didahului dengan mengkonsumsi miras,” beber Sutu.

Adapun merujuk pengakuan dari tersangka kata Sutu, pelaku tak hanya melakukan pencabulan juga pencurian dengan kekerasan. Sedangkan aksi pembegalan payudara (meremas payudara korban lalu melarikan diri) terjadi di sejumlah lokasi. (ion)

Komentar