Waingapu.Com – Setelah lebih dari 10 jam hanya melempar sauh sekira 800 meter dari Pelabuhan Nusantara – Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, KM. Egon baru diperkenankan bersandar dan menurunkan penumpangnya, Senin (28/06) sore lalu. Kapal yang dioperasikan PT. Pelni itu baru boleh bersandar dan menurunkan penumpang setelah selesainya proses screening para penumpang dan ABK kapal. Hasilnya, sebanyak19 penumpang dipastikan positif Rapid Test Antigen (AG) Covid-19. Demikian dijelaskan Dandim 1601 Sumba Timur, Letkol (Czi) Dwi Joko Siswanto.
Dwi Joko yang juga mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Satgas Covid-19 setempat, itu iuga membenarkan langkah penundaan kapal untuk bersandar, seiring proses screening menyusul adanya informasi ABK positif rapid antigen. Tak hanya itu juga karena sebelumnya diinormasikan adanua satu ABK meninggal dunia, dan telah dimakamkan secara protokol korban Covid -19 di NTB.
“Kapal tiba dari pelabuhan Lembar – NTB sekira pukul 05:30 WITA dan tidak diperkenankan merapat dan hanya lego jangkar sekira 800 meter dari pelabuhan. Kapal baru diperkenankan bersandar di Pelabuhan Nusantara Waingapu sekira pukul 15:50 WITA. Lalu pukul 16:30 penumpang diperkenankan turun dari kapal,” urai Dwi Joko.

Lebih jauh jelas Dwi Joko, hasil pemeriksaan atau screening yang dilakukan tim Satgas juga pihak kesehatan karantina, ditemukan delapan orang ABK positif antigen sesuai hasil rapid tes di pelabuhan Lembar – NTB sebelumnya. Sementara dari total 242 penumpang yang telahh dirapid, terdapat 19 orang positif.
“Sembilanbelas orang penumpang yang d positif rapid antigen berasal dari Sumba Timur 13 orang, Sumba Barat tiga orang dan Sumba Barat Daya masing-masing tiga orang,” tukasnya.
Langkah lanjutan yang juga dilakukan Satgas, adalah membawa penumpang yang positif rapid antigen ke karantina terpusat di Hotel Cendana, Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu. “Penumpang yang positif rapid antigen dibawa ke Karantina terpusat, sementara itu, bagi 52 orang ABK KM. Egon telah pula diambil sampel untuk dilakukan test PCR di RSUD Umbu Rara Meha – Waingapu,” pungkas Dwi Joko. (ion-ped)