Waingapu.Com – Pemerintahan Kabupaten Sepulau Sumba mendapat kabar gembira. Pasalnya, lima Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) secara resmi akan bekerja bersama – sama dengan program INOVASI melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan. Lima LSM ini mengelola tujuh Kegiatan dan berlangsung selama sembilan hingga satu tahun (12 bulan).
Di Sumba Barat Daya, Suluh Insan Lestari bekerja dengan fokus pada Pojok Baca (Reading Corner), yaitu sebuah model Pembelajaran Multibahasa Berbasis Bahasa Ibu (PM-BBI) yang mempromosikan budaya lokal dan terintegrasi dengan teknologi informasi tepat guna untuk meningkatkan kompetensi literasi anak kelas awal di wilayah Kodi.
Untuk Sumba Barat, ada dua Lembaga yang bekerja bersama INOVASI yakni, Yayasan Anak Indonesia yang melaksanakan Program Membaca Kelas Awal di Sekolah Percontohan terpilih di Sumba Barat dan Taman Bacaan Pelangi yang akan fokus pada pendirian perpustakaan ramah anak dan lokakarya dalam rangka mengembangkan kapasitas guru, kepala sekolah dan pustakawan. Selain di Sumba Barat, Taman Bacaan Pelangi juga akan bekerja di Sumba Tengah.
Terakhir, di Sumba Timur, Sulinama, CIS Timor dan Taman Bacaan Pelangi sudah siap dan tengah memulai aktifitasnya masing-masing mendukung kerja INOVASI. Sulinama akan fokus pada Program Baca-Tulis Kelas Rendah Berbasis Bahasa Ibu di Sumba Timur dengan Buku Ramah Cerna Kata dan Berjenjang sementara CIS Timor mengimplementasikan kegiatannya pada upaya Meningkatkan hasil belajar siswa dalam kerangka Pendidikan inklusif melalui peningkatan kapasitas guru, komunitas sekolah, pelibatan masyarakat dan membangun jejaring kerja dalam mengadvokasi kebijakan perencanaan dan anggaran. Sedang untuk Taman Bacaan Pelangi, mereka akan bekerja dengan fokus yang sama yang mereka lakukan di Sumba Tengah.
Kemitraan ini secara resmi diluncurkan pada acara Seminar Partnerships for LearningII yang diselenggarakan minggu ini di Surabaya. Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dariKementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Moch Abduh, PhD, dan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Dr. Awaluddin Tjalla. Selain itu, hadir pula perwakilan pemerintah provinsi dan kabupaten mitra INOVASI, para mitra terpilih, serta para praktisi dan penggiat pendidikan.
Mark Heyward, Direktur Program INOVASI mengatakan, “Kemitraan baru ini akan membantu memperluas kegiatan INOVASI di kabupaten mitranya, dan akan turut berkontribusi dalam menghasilkan bukti-bukti dan pendekatan yang efektif meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa SD/MI. Program rintisan yang dilakukan melalui kemitraan ini juga menjadi bentuk upaya kamidalam memperluas jangkauan program dan juga agar semakin banyak bekerjadengan orang tua, masyarakat, dan tenaga kependidikan setempat. Para pemangku kepentingan ini memainkan peran kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.”
Chris Barnes, Konsul Jenderal Australia di Surabaya, turut berbicara tentang pentingnya kemitraan baru ini dan juga peluncuran resmi dari kemitraan tersebut. “Melalui kerja sama dengan berbagai organisasi pendidikan di daerah, INOVASI akan memperkuat upaya peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Para mitra baru ini akan turut berkontribusi terhadap kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih baik lagi. Pengalaman berharga dan pengetahuan yang dimiliki masing-masing mitra, tentu akan berkontribusi terhadap keberhasilan program rintisan yang dilakukan.”
Program INOVASI di Sumba sendiri mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten se-Sumba. Salah satu bukti dukungan ini muncul dalam bentuk keberpihakan politik anggaran, dimana seluruh Kabupaten se-Sumba telah menyiapkan alokasi yang cukup besar untuk melaksanakan berbagai kegiatan INOVASI di Sumba untuk tahun 2019. (ino-ion)