Tebing Rawan Longsor di Tana Daru Dibungkus Matras, Maksudnya?

oleh
oleh

Waingapu.Com – Pelintas jalan nasional arah barat Pulau Sumba jika melintasi Taman Nasional Manupeu Tana Daru pasti akan sedikit melambatkan laju kendaraan ketika melewati sejumlah titik dalam kawasan itu. Pasalnya Proyek Preservasi Jalan Waikabubak – Batas Kabupaten Sumba Timur, NTT itu hingga kini memang masih terus berproses. Yang tentu tak bisa ditepikan oleh hati dan mata adalah pemandangan salah satu tebing sebuah bukit yang terkesan terbungkus matras atau karpet.

Apa dan bagaimana maksud dari pemasangan matras itu, General Superintendent  (GS) PT Mitra-Waikabubak, kepada wartawan menjelaskan matras dimaksud adalah untuk meredam longsoran dan banjir. Hal itu diutarakannya ketika dikonfirmasi via gawainya, Minggu (10/9/2023) malam lalu. 

Baca Juga:  Jembatan Tattung ‘Makan’ Korban, Olah TKP Pastikan Pengemudi Truck Hilang Kendali

Dijelaskannya apa yang nampak seperti karpet itu adalah matras penguatan tipe 3. Matras terdapat elemen kawat baja yang bisa menahan longsoran dengan berat berton – ton. Penggunaannya juga sebut dia telah mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Pengelola Taman Nasional Manupeu Tana Daru. Pemasangan matras dimaksud masih akan berlanjut pada titik berikutnya yang nanti akan juga berprores dalam bulan September ini.

“Sementara yang telah selesai pada titik 1 sedangkan untuk titik 2 dalam bulan ini juga akan segera dipasang. Kalau yang titik 1 kami pasang dan selesaikan pada 14 Agustus lalu,” jelas Robby.

Lebih lanjut Robby yang menjelaskan langsung dari kota Kupang itu, matras perkuatan tipe 3 yang telah selesai terpasang itu mencapai luasan 1800 meter. Sedangkan pada titik berikutnya akan mencapai luasan1400 meter. Usai pemasangan matras juga akan di lokasi yang sama akan dilakukan penanaman rumput Vetiver, jenis rumput ramah lingkungn dan dikenal mampu meredam longsor dan banjir.

Baca Juga:  Shower Jadi Trending di Medsos Terkait Kasus Meninggalnya Axi Rambu di Kamar Mandi CK 2

Dihubungi terpisah di hari yang sama, Yosua B. Anarato dari PT Wahana Mitra Amerta, konsultan pada proyek  yang berada dalam area kerja PPK1.3 Wilayah Sumba pada Balai Jalan Nasional Propinsi NTT, pekerjaan proyek dimaksud berlangsung on schedule atau sesuai jadwal.

“Pemasangan karpet atau matras yang dilengkapi dengan pancang beton memang telah selesai dan akan berlanjut. Kalau rumput Vetiver memang belum ditanam karena menunggu hujan dulu. Proyek ini juga kegiatannya masih sampai Desember 2023 mendatang karena kontraknya long segmen,” tandas Yosua sehubungan dengan pekerjaan proyek yang didanai didanai APBN 2023 senilai lebih dari Rp22 Miliar  itu.(ion) 

Baca Juga:  Aliansi Aksi untuk Axi Gelar Doa Bersama dan Nyalakan Lilin di TKP Penemuan Jenazah

Komentar